Page 84 - Modul Asam Basa
P. 84
tersebut juga menghasilkan garam, maka reaksi tersebut juga sering
dikenal dengan sebutan reaksi penggaraman.
2. Jika larutan asam dan basa dicampur, maka sifat garam yang terbentuk
ada tiga kemungkinan, yaitu:
a. Jika asam kuat + basa kuat → garam (netral) + air
b. Jika asam kuat + basa lemah → garam (asam) + air
c. Jika asam lemah + basa kuat → garam (basa) + air
3. Nilai pH atau derajat keasaman garam ditentukan dari jumlah mol asam
dan basa yang bereaksi.
a. Bila mol asam kuat = mol basa kuat, maka garam yang terbentuk
bersifat netral (pH= 7).
b. Bila mol asam kuat > mol basa kuat, maka akan ada sisa asam
sehingga garam yang terbentuk bersifat asam (pH < 7).
c. Bila mol asam kuat < mol basa kuat, maka akan ada sisa asam
sehingga garam yang terbentuk bersifat basa (pH > 7).
4. Penerapan larutan asam dalam kehidupan sehari-hari seperti asam cuka
yang digunakan untuk memasak, asam askorbat yang merupakan Vitamin
C dan sebagai antioksidan serta asam sulfat yang digunakaan sebagai
bahan untuk aki. Kemudian kegunaan larutan basa seperti alumunium
hidroksida dan magnesium hidroksida yang dipergunakan sebagai obat
maag, dan kalsium hidroksida sebagai air kapur. Selain itu, terdapat
penerapan konsep pH dalam analisis pencemaran air. Air limbah
umumnya memiliki pH yang rendah atau bersifat asam. Jika pH-nya di
bawah 6, harus ditambahkan basa, seperti kapur atau natrium karbonat
agar limbah mengendap, dan selanjutnya dapat diproses secara biologi
dengan menggunakan lumpur aktif.
D. Tugas
Kerjakan tugas di bawah ini secara individu!
1. 100 mL larutan asam sulfat 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan
NaOH 0,2 M. Hitunglah pH dari larutan tersebut!
E-MODUL KIMIA ASAM BASA 72