Page 22 - E-modul Instalasi Motor Listrik
P. 22
Benda yang memiliki volume tertentu, dengan adanya pertambahan suhu atau
temperatur, akan mengalami pertambahan volume jjuga. Perubahan volume ∆ pada benda
padat dan cair, yang semula bervolume V₀ akibat perubahan temperature sebesar ∆
dinyatakan oleh sebagai berikut.
0
∆ = V γ ∆ Vt = V₀ (1 + γ ∆ )
Keterangan :
Vt = volume akhir (m³)
V₀ = volume awal (m³)
= 3 = koefisien maui volume (I℃)
Untuk mencegah terjadinya pemuaian, diperlukan suatu cara meredam kalor yang
dihasilkan oleh motor listrik. Selain itu, diperlukan juga mnetrasnfer kalor ke tempat lain
yang tidak mengganggu motor listrik juga dapat meredam kalor.
Tumbukan udara pada motro juga dapat memengaruhi suhu pada motor. Hal ini
karena adanya tumbukan udara disekitar motor, kalor yang dihasilkan motor dapat berpindah.
Dengan demikian, suhu tetap terjaga dalam batas yang diperbolehkan. Batas suhu yang masih
ditoleransi bergantung pada jenis logam yang digunakan. Maka umumnya motor terbuat dari
logam campuran yang tahan terhadap suhu tinggi.
3. Proteksi Terhadap Beban
Dalam praktinya, sering kali motor listrik diberikan beban lebih (overload) tanpa
disadari. Beban lebih dapat membuat beberapa komponen elektornika tak sanggup
menahannya sehingga terjadi kerusakan. Misalnya, motor digunakan untuk memutar beban
melenihi kapasitas putaran motor sehingga arus disuplai melebihi daya tahan kawat.
Akibatnya, kawat kumparan hangus dan tidak dapat digunakan lagi. Dengan demikian, proses
proteksi motor listrik dapat dengan menggunakan rangkaian.
Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap beban menggunakan rangkaian
meliputi bebearapa hal, diantaranya pembebanna lebih, hubungan singkat, dan tegangan
rendah. Sehubungan hal tersebut ada beberapa komponen elektronika yang berperan penting
dalam rangkaian proteksi motor listrik, diantaranya kapasitor dan relai.
16