Page 23 - E-modul Instalasi Motor Listrik
P. 23
a. Relai
Terdahap bebarapa jenis relai yang dapat digunakan untuk memproteksi motor listrik
dari kerusakan. Relai tersebut digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dalam
perkembagannya, relai mengalami perubahan, dimulai dari relai mekanis,
elektromekanis,elektrosnis, dan digital. Seiring kemajuan teknologi, relai digital banyak
digunakan. Hal ini karena kemampuannya untuk memproteksi dan mampu merekam kejadian
ganggan. Kejadian yang dapat direkam adalah jumalh start, profel arus beban, urutan
kejadian sewaktu terjadi gangguan, dan suhu dari bagian motor yang dikehendaki.
Ada bebrapa relai yang digunakan untuk memproteksi motor listrik, yaitu sebagai berikut,
1. Relai Arus Lebih dan Sekring Lebur
Relai arus lebih dan sekring lebur dapat memproteksi motor listrik dari pembebanan lebih
atau hubungan singkat.
2. Relai Stal
Stal adalah fenomena putaran motor Ketika start tidak dapat dinaikkan adalah cepat
karena beban yang terlalu berat. Relai arus lebih harus dilakukan pengaturan sedemikian
rupa. Ralai arus lebih selama periode start harus membolehkan arus start yang tinggi dan
tidak melampui batas wakktu tertentu. Hal ini harus berdasarkan kemampuan termal motor.
3. Relai Tegangan Rendah
Sekelar motor listrik umunya menggunakan magnet pemagang kontak-kontak sakelar
(holding coil). Proteksi tegangan rendah atau tegangan hilang diperlukan karena tegangan
rendah dapat menimbulkan arus lebih. Adapuun tegangan pasokan hilang perlu diikuti
pembukaan sakelar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan dating
Kembali.
4. Relai Arus Urutan Negatif
Apabila pasokan daya dari salah satu fasa hilang maka dapat menimbulkan
pemanasan berlebihan dalam stator dan rotor motor. Relai ini mampu melakukan proteksi
motor tehadap gangguan antarfasa, gangguan fasa-tanah, beban lebih, arus urutan negative,
dan motor macet.
17