Page 17 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 17

Pendahuluan
















                                           I

                                Pendahuluan












          I.1. Latar Belakang

              aat ini, Indonesia tengah mengalami permasalahan serius berkaitan dengan
              kualitas air, khususnya sungai. Sungai yang merupakan salah satu sumber air di
         SIndonesia terus menunjukan tren penurunan kualitas air setiap tahunnya. Data
          dari  Direktorat  Pengendalian  Pencemaran  Air  Kementerian  Lingkungan  Hidup  dan
          Kehutanan menunjukkan bahwa status mutu air sungai yang tercemar berat berjumlah
          67.94% (Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, 2016). Menyikapi hal ini, Pemerintah
          telah melakukan upaya dengan mencanangkan target pemulihan terhadap 15 Daerah
          Aliran Sungai (DAS) prioritas. Namun, program ini nyatanya belum menyelesaikan
          masalah. Berangkat dari situasi ini, pada tahun 2016 yang lalu, Indonesian Center for
          Environmental Law (“ICEL”) bersama dengan  Van  Vollenhoven Institute-University of
          Leiden (“VVI”), Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (“ECOTON”), serta
          peneliti dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerja sama melakukan penelitian.
          Salah satu tujuan dari penelitian tersebut untuk menginventarisasi permasalahan
          dalam pengendalian pencemaran air.
          Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa salah satu aspek  yang
          menghambat implementasi pengendalian pencemaran air adalah tidak maksimalnya
          sistem pengawasan dan penegakan hukum. Dalam kaitannya dengan pengawasan,



                                                                 www.icel.or.id  1
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22