Page 71 - PDF Compressor
P. 71

Pada umumnya, wawancara dalam penelitian kualitatif
                  terdiri  atas  tiga  bentuk,  yaitu  wawacara  terstruktur,
                  wawancara    semi-terstruktur,   dan   wawancara   tidak
                  terstruktur:
                            118
                  a.  Wawancara  terstruktur,  wawancara  terstruktur  lebih
                     sering  digunakan  dalam  penelitian  survei  karena
                     wawancara  bentuk  ini  sangat  terkesan  seperti  interogasi
                     karena  sangat  kaku  dan  pertukaran  infomasi  antara
                     peneliti  dengan  subjek  yang  diteliti  sangat  minim.  Proses
                     wawancara  harus  sesuai  mungkin  dengan  pedoman
                     wawancara (guideline interview) yan telah dipersiapkan,.
                  b.  Wawancara  semi-terstruktur,  ciri-ciri  wawancara  semi-
                     terstruktur  dijelaskan  sebagai  berikut:  (a)  Pertanyaan
                     terbuka,  namun  ada  batasan  tema  dan  alur  pembicaraan.
                     (b)  Kecepatan  wawancara  dapat  diprediksi.  (c)  Fleksibel,
                     tetapi terkontrol (dalam pertanyaan atau jawaban) (d) Ada
                     pedoman wawancara yang dijadikan petokan dalam alur,
                     urutan,  dan  penggunaan  kata.  (e)  Tujuan  wawancara
                     adalah untuk memahami suatu fenomena.
                  c.  Wawancara tidak-terstruktur Hampir miripdengan bentuk
                     wawancara semi-terstruktur, wawancara tidak terstruktur
                     memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini: (a) Pertanyaan sangat
                     terbuka,  jawabannya  lebih  luas  dan  bervariasi.  (b)
                     Kecepatan  wawancara  sulit  diprediksi.  Sangat  fleksibel
                     (dalam  hal  pertanyaan  atau  jawaban).  (c)  Pedoman
                     wawancara    sangat   longgar    urutan   pertanyaan,
                     penggunaan  kata  dan  alur  pembicaraan.  (d)  Tujuan
                     wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena.






                  118  H Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Penerbit Salemba,
            2014), 121–25.
            62
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76