Page 15 - AqidaKurniasari_BukuElektronikPDF
P. 15
KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, DAN PENDIDIKAN
PUSAT PEMBUKUAN
Gambar 1.3 menunjukkan hasil sensus penduduk Indonesia tahun
2020. Bagaimana peluang dan tantangan yang mungkin dialami
Indonesia terkait hasil sensus tersebut? Manakah komposisi penduduk
yang lebih banyak antara usia produktif dan nonproduktif? Coba kalian
diskusikan pertanyaan tersebut bersama guru di kelas dengan
melakukan penelusuran sumber-sumber pendukung yang dapat
diakses di kelas. Kalian dapat langsung memahami komposisi
penduduk Indonesia karena data pada gambar 1.3 disajikan
menggunakan kategori yang jelas. Apa saja kategori yang digunakan?
Ya, terdapat kategori pre-boomer, post gen Z, gen Z, milenial, gen X, dan
baby boomer. Semua kategori tersebut dibedakan berdasarkan
perkiraan usia atau perbedaan tahun lahir penduduk.
Setelah menyimak penjelasan tersebut, coba jawab pertanyaan
berikut. Apakah pengkategorian penduduk berdasarkan usia sama
dengan keberagaman kelompok sosial dalam masyarakat? Jawabannya,
tentu tidak. Kelompok (group) merupakan dua atau lebih individu yang
dihubungkan oleh dan dalam hubungan sosial (Forsyth, 2010:3).
Sementara itu, pengelompokan atau kategori (category) merupakan
sejumlah orang yang mungkin belum pernah bertemu satu sama lain
tetapi memiliki karakteristik yang sama (seperti tingkat pendidikan,
usia, ras, atau jenis kelamin) (Kendall, 2015:140).
Mengapa pengelompokan atau kategorisasi perlu dilakukan dalam
masyarakat? Pengelompokan perlu dilakukan agar kita lebih mudah
mengidentifikasi kondisi masyarakat yang kompleks. Akan tetapi,
terkadang pengelompokan sosial mendorong terciptanya labelisasi
tertentu. Akibatnya, sebagian orang mengelompokkan keberadaan
orang lain dengan standar tertentu, yaitu berdasarkan persepsi atau
pemahaman yang melekat pada pemikiran mereka. Labelisasi ini tidak
jarang bercampur dengan prasangka sehingga menjadi alasan bagi
mereka untuk memisahkan diri dengan orang lain. Oleh karena itu,
kalian perlu berpikir kritis ketika memosisikan diri dalam kehidupan
masyarakat. Kalian tidak boleh mudah terpengaruh dengan labelisasi
atau prasangka yang belum tentu kebenarannya. Dengan demikian,
kalian tidak mudah terpecah belah dan bisa turut serta dalam
memelihara persatuan dalam masyarakat.
Aqida Kurniasari – F2281221001| 7