Page 47 - (3) E-Modul Berbasis Green Chemistry_Winda Putri Permata Sari_18303241005_Neat
P. 47
Prinsip green chemistry ke-1, 3, 4, & 7
Prinsip ke-1 “Prevention”
Pada prinsip ini lebih mengutamakan pencegahan limbah daripada penanggulangan
limbah atau pembersihan limbah yang muncul setelah proses sintesis serta
meminimalkkan limbah pada setiap proses. Tindakan prevention dapat dilakukan
dengan menggunakan bahan kimia seminimal mungkin agar limbah yang dihasilkan
sedikit pula atau dengan memanfaatkan bahan sekitar. Pada topik “sabun ramah
lingkungan” memanfaatkan bahan baku yang berasal dari limbah sekitar. Selain
memberikan nilai berharga pada barang yang sudah tidak bernilai, juga dengan
memanfaatkan limbah sebagai bahan baku akan meminimalkan limbah yang dihasilkan
pada produk.
Prinsip ke-3 “Less Hazardous Chemical Synthesis”
Pada prinsip ini yaitu mendesain sintesis kimia yang bahayanya sedikit. Pada setiap
sintesis kimia, tentu saja selalu mempunyai potensi bahaya. Namun, potensi tersebut
dapat diminimalisasi dengan mendesain suatu sintesis yang dan dapat menggunakan dan
bahan yang menghasilkan zat dengan bahaya yang sedikit atau tidak ada bahaya sama
sekali, baik bagi manusia atau terhadap lingkungan.
Prinsip ke-4 “Design of safer chemicals”
Pada prinsip ini lebih menekankan pada bahan kimia yang digunakan dan produk
didesain atau dirancang memiliki kemampuan fungsional yang baik tetapi tetap aman
bagi manusia maupun lingkungan. Sabun merupakan garam yang bersifat basa, sehingga
dalam pembuatannya tentu menggunakan senyawa basa baik NaOH atau KOH. Dalam
pembuatan “sabun ramah lingkungan”, juga menggunakan senyawa basa yaitu KOH
yang diperoleh dari limbah kulit buah kapuk randu. Walaupun bahan yang digunakan
hanya berasal dari bahan alam, tidak mengurangi nilai fungsional dari sabun itu sendiri
dan produk sabun yang dihasilkan tentu aman untuk kesehatan kulit manusia dan
lingkungannya.
Prinsip ke-7 “Use of Renewable Feedstocks”
Pada prinsip ini lebih menekankan pada bahan baku yang digunakan yaitu dari bahan
terbarukan, biasanya didapat dari produk agrikultur atau limbah dari proses-proses
lainnya. Dalam pembuatan “sabun ramah lingkungan” menggunakan bahan baku kimia
yang aman dikarenakan memanfaatkan limbah bahan alam yang tentunya bersifat
ramah lingkungan, seperti limbah kulit buah kapuk randu.
39