Page 6 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 6

BAB I

                                                      PENDAHULUAN

                      1.1 Misi Intruksional Khusus (MIU)
                         Misi  yang mau tercapai dalam tujuan intruksional  khusus  adalah supaya pembaca,

                  terutama  mahasiswa  bisa  paham  dan  melakukan  teori  kebahasaan  ragam  ilmiah  dengan
                  benar, seperti penerapan ejaan, kata dan istilah, kalimat, paragraf, dan lain sebagainya.



                      1.2 Sistematika Penyaji
                        Untuk mecapai  MIU tersebut,  bagian dan sistematika penyaji buku ajaran diaturkan

                  seperti ini. Satu  yang berkaitan dengan Definisi, manfaat,  dan beragam  bahasa  Indonesia.
                  Selanjutnya, dua defini bahasa Indonesia yang bagus dengan tepat, serta bahasa Indonesia

                  variasi ilmiah. Terlebih awal hal yang dibahas, akan terlebih dahulu dibicarakan mengenai
                  tujuan intruksional khusus (TIUK). Semua materi ini akan dibahas dalam bab 1.

                      Selanjutnya,  permasalahan  mengenai  ejaan,  kata,  dan  sebutan,  kalimat,  penalaran,

                  paragraf, dan karangan ilmiah akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya secara berturut-turut.


                      a.  Hakikat, Fungsi, dan Variasi Bahasa

                         1.3.1Tujuan Intruksional Khusus
                            (1)  Pembaca, diinginkan mempunyai ilmu mengenai hakikat, fungsi, dan variasi

                                bahasa.
                             (2) Pembaca,  diinginkan  bisa  mengaplikasikan  ilmu  tersebut  pada  penulisan

                                karya ilmiahnya.
                     1.3  Hakikat Bahasa

                         Bahasa merupakan bentuk simbol yang berbentuk vokal/konsonan dan memiliki sifat

                  acak.  Bahasa  siapakai  oleh  oleh  sekelompok  sosial  demi  melakukan  kerja  sama,  dan
                  berkomunikasi, serta untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki kaidah, aturan, bisa pada

                  ruang lingkup tata bunyi, tata wujud, ataupun tata kalimat. Jika peraturan ini tidak dipatuhi,
                  komunikasi pasti akan terganjal.

                         Bunyi merupakan lambang yang dipakai dalam sistem bahasa. Artinya, yang diduga

                  mendasar dalam bahasa adalah pengucapan, bahasa ucapan. Dalam kehidupan modern ini
                  bahasa  tulis  sangat  penting,  namun  bahasa  tersebut  hanya  bersifat  sekunder  karena

                  merupakan gambaran dari visual lisan.
                         Lambang  bahasa  bersifat  arbitrer.  Artinya,  tidak  memiliki  keterkaitan  antara  satu

                  tanda  bunyi  dengan  benda.  Contohnya,  kata  KUDA  (berupa  vokal)  demi  bendanya  yakni
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11