Page 9 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 9

yang  miliki  usia  berdampingan  adapun  didapati  pada  Sumatra  bagian  selatan  warisan

                  kesultanan itu. Di era itu bahasa Melayu dipakai bermitra kata-kata berbahasa sanskerta. Jika

                  pemegang  pemasaran  di  pulau  bernusantara,  orang  pedangnya  mewujudkan  manusia-
                  manusia  yang  berdang  terpaksa  menerapkan  bahasa  melayu  kendatipun  dengan  bentuk

                  sedikit  terbaik.  Kegiatan  itu  mewujudkan  beragam  bentuk  nasional  serta  apabila  dalam
                  bahasa  melayu  pada  massa  dikatakan  bahasa  Melayu  bazar  bagi  sejumlah  pedagang.

                  Perancangan  peninggalan  di  dekat  Bogor  (prastati  Bogor)  dari  era  ke-10  menyebar

                  pemakaian  bahasa  tersebut  di  Pulau  Jawa.  Invensi  lempengan  tembaga  laguna  di  antara
                  manila,  kepulauan  Luzon,  berang  tahunan  900  masehi  serta  memastikan  keterlibatan

                  kawasan tersebut dengan sriwijaya.
                        Di  era  ke-15  berkembangan  wujud  adapun  anggapan  sebagi  wujud  legal  bahasanya

                  melayu penyebab digunakan bagi kepemimpinan malaka, adapun diringkas dengan diucap

                  untuk  bahasa  Melayu  agung.  Penerapannya  spesifik  pada  bagian  anggota  kesultanan
                  disekitar Sumatra, Jawa, serta semenanjung Malaya. Malaka lansung melaksanakan wilayah

                  pertemuannya para pekerja sebagai pelaut bermula berbagai macam kesultanan  serta orang-
                  orang  melaksanakan  sebentuk  kota  sambil  memajukan  bahasa  orang  itu  sendirilah  untuk

                  mencari kata adapun sempurna pada bahasa disekitar bahasa itu. Kota Malaka yang wilayah

                  cukup stragis membuat tujuan pokok di wilayah asia tenggara. Bahasa Melayu membentuk
                  bahasa paling beradap dan sempurna di wilayah timur.

                        Ejaan legal berbahasa Melayu awal dirangkai  oleh Ch. A. Van ophuijsen adapun di
                  dukung bagi Muhammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan, Ma komawati Mor serta

                  diterbitkan pada buku bahasa Melayu di tahun  1801. Bertepatan oleh terusnya  era, lebih-
                  lebih  pada  musyawarah  direksi  Rakyat  Jahja  Datoe  Kayo  menerapkan  bahasa  kita  di

                  ceramahnya  yakni  dengan  tangggal  16  Juni  1927.  Semenjak  di  atas  bahasa  kita  awal

                  mengembang,  bermula  dari  penetapan  bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  pemersatuan  di
                  tanggal 28 Oktober 1928 dan berdirinya pujangga baru oleh sastrawan muda Indonesia yang

                  diketuai  oleh  Sultan  Takbir  Ali  Syahbana.  Beliau  juga  mengurutkan  aturan  bahasa  baru
                  bahasa  Indonesia  pada  tahun  1936.    Kemudian,  mengadakan  kongres  utama  bahasa

                  Indonesia di kota Solo pada tanggal 25-28 Juni 1938, yang mewujudkan upaya penguatan

                  serta penambahan bahasa Indonesia yang sudah melakukan secara sadar oleh ilmuan serta
                  intelektual  Indonesia  diera  itu.  Setelah  Indonesia  merdeka,  ditandatanganilah  UUD  1945

                  yang di dalam ada bahasa Indonesia adalah bahasa negara di tanggal 26.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14