Page 12 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 12
BAB II
EJAAN
2.1 Tujuan Instruksional Khusus
(1) Mahasiswa bisa memakai huruf dalam menulis sesuai dengan arahan EYD,
(2) Mahasiswa bisa menulis beragam kata di dalam bahasa Indonesia menurut arahan
EYD,
(3) Mahasiswa bisa menuliskan kata serapan dengan benar sesuai dengan arahan EYD,
(4) Mahasiswa bisa memakai tanda baca (fungsituasi) seragam dengan arahan EYD.
2.2 Pengantar
Ide yang diutarakan secara ucapan lebih mudah dimengerti daripada secara tulisan.
Hal tersebut dikarenakan pada bahasa ucapan terdapat faktor gerak-gerik, mini intonasi,
irama, jeda dan unsur-unsur non bahasa lain yang turut mempermudah hal itu. unsur-unsur
non bahasa yang dimaksud di sini yaitu unsur yang tidak ada di dalam bahasa tulis. Ketiadak
adanya hal itu merumitkan komunikasi dan memberi jalan untuk terjadi perselisihan. Maka
dari itu, ejaan dan tanda baca (fungsituasi) bertindak sampai batas-batas yang ditentukan,
yaitu dengan mengambil sejumlah unsur dan bahasa yang dibutuhkan untuk menelaah ide
tersebut.
2.3 Hakikat Ejaan
Diambil dari dasarnya, ejaan ialah konvensi grafis, kesepakatan dibeberapa warga
masyarakat pengguna sebuah bahasa untuk menjadikan huruf bahasanya. Vokal bahasa yang
alih-alih diucap diubah dengan tanda huruf dan tanda-tanda lain.
Termasuk bahasa kita yaitu bahasa Indonesia dan juga banyak bahasa lain di dunia
memakai abjad latin untuk menuliskan bahasanya meskipun abjad yang dipakai sama, tetapi
karena sistem bunyi bahasa-bahasa itu tidak sama, dan karena juga penerapan huruf-huruf itu
memiliki sifat takbir terkoma aturan ejaan membuat tidak sama. Contohnya pada bahasa kita
pemakaian huruf (u) untuk menggambarkan bunyi (u) saja. Berbeda dengan bahasa orang
kulit putih yang penggunaan huruf (u) untuk menggambarkan sebagian bunyi yang berbeda.
Perhatikan contoh kata bahasa Inggris berikut ini!