Page 35 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 35
BAB II
BAHAN MATERI FILM PENDEK
‘MENJELANG HARI RAYA’
(SUMATRA)
2.1 Latar Belakang Sejarah Skenario Film Pendek di Sumatra
a. Sumatera Sebelum Proklamasi
Pada tahun 1938, Sumatera disatukan secara politik, dengan ibukota
propinsi Medan dan pemimpinnya adalah Gubernur. Provinsi Sumatera
terdiri dari 10 (sepuluh) keresidenan yaitu Keresidenan Aceh dengan ibu kota
Kuta Raja (Banda Aceh), Sumatera Timur dengan Ibu kota Medan, Tapanuli
dengan ibu kota Sibolga, Sumatera Barat dengan ibukota Padang, Riau dan
daerah – daerah taklukannya dengan ibukota Tanjung Pinang, Jambi dengan
ibukota Jambi, Palembang dengan ibu kota Palembang, Bengkulu dengan
ibu kota Bengkulu, Lampung dengan ibu kota Teluk Betung dan Bangka
dan daerah-daerah taklukannya dengan ibu kota Pangkal Pinang. Status
Sumatera sebagai satu kesatuan administratif setingkat propinsi dilanjutkan
oleh tentara pendudukan Jepang. Namun, berbeda dengan pemerintah
kolonial Belanda, pemerintahan jepang memisahkan Sumatera dengan
Jawa dan juga dengan Indonesia bagian tengah serta timur (Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara). Ibu kota propinsi Sumatera
juga dipindahkan Jepang ke Bukittinggi dan roda pemerintahan dijalankan
oleh Gunseikanbu (Pemerintah militer).
Jepang mendarat di Sumatera untuk pertama kalinya di Palembang
pada tanggal 14 Februari 1942. Dua hari kemudian pada tanggal 16 Februari
1942 Palembang dan sekitarnya berhasil dikuasai oleh Jepang.66 Pada waktu
itu Jawa hanya dipertahankan oleh 25.000 tentara KNIL, 15.000 tentara
35