Page 39 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 39
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
keagamaan (perayaan Hari Raya Idul Fitri). Perbedaan juga telihat dari
respon yang diberikan oleh warga daerah terhadap berita proklamasi. Ada
warga daerah yang langsung mempercayai berita tersebut dan ada pula
yang meragukan, bahkan ada yang tidak menyukai Indonesia merdeka.
Ada 5(lima) latar belakang utama yang menyebabkan terjadinya
berbagai perbedaan di atas. Pertama, kontrol yang ketat oleh bala tentara
Jepang terhadap semua aktivitas (politik) daerah atau warga daerah; kedua,
perbedaan kesempatan dari masing-masing daerah atau warga daerah
untuk mendapatkan akses informasi; ketiga, perbedaan psikologis daerah
atau warga daerah dalam menyikapi atau mengambil keputusan yang
berskala besar dan berdampak masif, tegasnya perbedaan ― darah dan
semangat dari kaum muda serta ― kematangan dan kedewasaan dari
kaum tua. Keempat, perbedaaan keterlibatan daerahwarga daerah dalam
berbagai peristiwa yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan pada
masa Jepang; kelima, sikap kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki
hubungan istimewa dengan penjajah (Belanda).
c. Penyebarluasan Berita Proklamasi
Secara umum, sejak tanggal 15 Agustus 1945, masyarakat di Sumatera
terisolasi dari dunia luar.Mereka tidak bisa mendengar berita, karena
sejak saat itu “Radio Sumatera” dan radio-radio di keresidenan tiba-tiba
menghentikan siarannya. Para pegawainya diliburkan dan disisi lain warga
dilarang mendengarkan siaran radio asing. Surat kabar juga tidak terbit.
Walaupun demikian penguasa Jepang, terutama di tingkat Gunsekanbu
atau pada beberapa Shu masih mengizinkan beberapa pegawai Kantor
Berita Domei (pegawai PTT) untuk tetap beraktivitas guna menerima berita
dan beberapa pegawai sejumlah radio keresidenan masuk kantor (walaupun
tidak ada siaran). Hal inilah yang akhirnya memberi peluang bagi sebagian
warga Sumatera mengetahui berita proklamasi.
39