Page 41 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 41
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
pengumuman kemerdekaan itu ada di dua tempat, pertama di Mesjid Raya
yang akan dinyatakan oleh Hanif Samosir dan di Tanah Lapang Kotapraja
yang akan dinyatakan oleh Syariful Alamsyah. Sayangnya, pengumuman di
Masjid Raya batal dilaksanakan, karena panitianya tidak berani menantang
larangan tentara Jepang.Rencana pengumuman di Lapangan Kotapraja
tetap dilaksanakan.Bahkan dalam kesempatan itu Syariful Alamsyah
mengajurkan kepada masyarakat yang hadir agar menaikkan bendera
merah putih di rumah mereka masing-masing.
d. Revolusi Sosial di Sumatera Timur
Revolusi Sosial Sumatera Timur adalah gerakan sosial di Sumatera
Timur oleh rakyat terhadap penguasa kesultanan Melayu yang mencapai
puncaknya pada bulan Maret 1946. Revolusi ini dipicu oleh gerakan kaum
komunis yang hendak menghapuskan sistem kerajaan dengan alasan
antifeodalisme.
Sebelum kemerdekaan RI, wilayah “keresidenan Sumatera Timur,
terbagi menjadi beberapa kesultanan atau kerajaan yaitu: wilayah kerajaan
Langkat (yang berbatasan dengan Residensi Aceh), kerajaan Deli, Kerajaan
Serdang (wilayahnya kini dalam Kabupaten Deli-Serdang dan Kabupaten
Serdang Bedagai), kerajaan Asahan, kedatukan di Batubara, kerajaan Panai,
kerajaan Bilah, kerajaan Kota Pinang dan kerajaan Kualuh-Leidong di
Kabupaten Asahan dan kabupaten Labuhan Batu, kerajaan Simalungun dan
kerajaan-kerajaan di tangah tinggi Karo.
Khusus di wilayah Simalungun, sejak akhir abad 19, perekonomiannya
didominasi dengan perkebunan tembakau yang tumbuh dengan pesat.
Dibawah kekuasaan Belanda, perkebunan ini membawa perubahan sosial
yang besar lewat kehadiran para planters (tuan – tuan kebun, para buruh
kuli kontrak dari Jawa dan petani penggarap sawah dari Tapanuli Utara
yang sengaja didatangkan Belanda demi menunjang kelanggengan usaha
para planters yang menguntungkan keuangan Kolonial. Pemerintah
41