Page 173 - Tokoh Pemikir Karakter Bangsa
P. 173

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA




                Catatan Akhir :

                1
                    Lihat misalnya Takashi Shiraishi. An Age in Motion: Popular Radicalism in Java,
                   1912-1926. London: Cornell University Press, 1990.
                2
                    Robert van Niel. The Emergence of the Modern Indonesian Elite. Leiden: Foris
                   Publication, 1984. hal. 46-72.
                3
                    Lihat  M.C. Ricklefs. A History of Modern Indonesia since c. 1300, Basingstoke:
                   Palgrave. 2001. hal. 199-200.
                4
                    Ibid. hal. 201.
                5
                    Heather  Sutherland.  The  Making  of  a  Bureaucratic  Elite:  The  Colonial
                   Transformation  of  the  Javanese  Priyayi.  Singapore:  Heinemann  Educational
                   Book. 1979. hal. 57.
                6
                    Rahmat  bin  Adam.  The  Vernacular  Press  and  the  Emergence  of  Modern
                   Indonesian Consciousness (1855-1913). Ithaca: Southeast Asian Program Cornell
                   University. 1995.  hal. 98-107.
                7
                    Lihat Taufik Abdullah, “Dari ‘Hasrat Kemajuan’ ke PembentukanBangsa”, dalam
                   Taufik  Abdullah  dan  A.B.  Lapian  (ed.).  Indonesia  dalam  Arus  Sejarah,  Jilid  5.
                   Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2012.  hal. 65-72.
                8
                    Achdiat K. Mihardja. Polemik Kebudayaan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1997.
                9
                    Ignas Kleden, dkk. Kebudayaan sebagi Perjuangan: Perkenalan dengan Pemikir
                   S. TakdirAlisjahbana. Jakarta: PT Dian Rakyat, 1998. hlm: 26-27.
                10
                    Maman  S  Mahayana,  “PerkembanganTeori  dan  Kritik  Sastra  Indonesia,”
                   JurnalKritik, No. 2, 2012. hlm: 93—121.
                11
                     Ajip  Rosidi.  IkhtisarSejarahSastra  Indonesia.  Jakarta:  Pustaka  Jaya,  2013.  hlm:
                   44.
                12
                    Maman  S  Mahayana,  “Monumen  Pujangga  Baru,”  dalam  Sembilan    Jawaban
                   Sastra Indonesia, Jakarta: Bening Publishing, 2005.
                13
                     Sutan  Takdir  Alisjahbana,  “Menuju  Masyarakat  dan  Kebudayaan  Baru
                   Indonesia-Prae-Indonesia”,  dalam  Achdiat  K.  Mihardja,  PolemikKebudayaan,
                   Jakarta: Pustaka Jaya, 1977. hlm: 14.
                14
                     Ibid., hlm: 15-16
                15
                     Ibid., hlm: 116.
                16
                     Ibid., hlm: 18-19.
                17
                     Sanusi  Pane,  “Persatuan  Indonesia",  dalam  Achdiat  K.  Mihardja,  Polemik
                   Kebudayaan, hlm: 22
                18
                     Ibid., hlm: 23

                19
                     Poerbatjaraka,  “SambunganZaman”,  dalam  Achdiat  K.  Mihardja,  Polemik
                   Kebudayaan, hlm: 31-32.
                20
                     SutanTakdirAlisjahbana,  “Semboyan  yang  Tegas”,  dalam  Achdiat  K.  Mihardja,
                   Polemik Kebudayaan, hlm: 37.


                                                                                 163
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178