Page 264 - Tere Liye - Bumi
P. 264

TereLiye “Bumi”   261




                         Seli juga mengangguk. Kami mungkin  punya kesempatan menang

                  dengan strategi Ali.

                         ”Aku tahu itu genius,” cetus Ali. ”Aku tidak tahan saja
                  me­mikir­kan kalian jadi bulan­bulanan mereka. Aku tidak akan
                  membiarkan temanku disakiti rombongan sirkus mana pun.”


                         Aku tersenyum, menyikut lengan Ali. Dia mengaduh, melotot,
                  hendak bilang bahwa dia masih pusing dan mual. Seli tertawa menatap
                  wajah sebal Ali.

                         ”Konsentrasi. Waktu kalian tinggal empat puluh detik, Ra. Kapsul
                  ini segera mendarat,” Ali mengingatkan setelah mem­perbaiki posisi
                  duduknya.


                         Aku dan Seli mengangguk.

                         Apa pun yang akan terjadi sebentar lagi, maka terjadilah. Aku
                  menggigit bibir. Dua puluh empat jam lalu hidupku masih normal seperti
                  remaja lainnya. Beraktivitas bersama keluarga, ber­sekolah, dan
                  bermasyarakat dengan baik. Sekarang, aku ber­siap bertempur dengan
                  orang­orang asing di dunia ini. Tapi apa pun itu setidaknya aku bersama
                  dengan teman baikku.


                         Tetapi ternyata kami tidak jadi bertempur. Belum sekarang.


                         Pada detik­detik terakhir datang bantuan tidak terduga. Layar
                  televisi di dinding kapsul tiba­tiba menyala—sepertinya ada yang bisa
                  menyalakannya dari jarak jauh, karena semua panel ter­masuk layar
                  televisi padam ketika kendali otomatis dimatikan Ilo.

                         ”Di sini pusat kendali, berbicara dengan kapsul D­210579. Harap
                  segera konfirmasi.”


                         Wajah seorang pemuda berusia delapan belas tahun terlihat di
                  layar, dengan seragam dan topi kadet.

                         ”Ily!” Demi melihat layar itu, Ilo berseru.


                         ”Pusat kendali berbicara dengan kapsul D­210579. Harap segera
                  konfirmasi.”





                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269