Page 293 - Tere Liye - Bumi
P. 293

TereLiye “Bumi”   290




                         Api menyala terang di perapian, membuat hangat udara di sofa

                  panjang.

                         ”Kamu mengantuk, Sel?” aku bertanya pada Seli yang asyik
                  membuka­buka majalah—melihat gambarnya saja.


                         Seli menggeleng. ”Belum. Kamu?”

                         Aku menggeleng, juga sama sekali belum mengantuk.


                         Ali beringsut ke sebelahku, menyerahkan buku tulis dan bol­poin
                  miliknya.

                         ”Ini apa?” Aku menatap Ali tidak mengerti. Aku kira dia tadi masih
                  sibuk melihat buku dan majalah dunia ini, ternyata dia  sibuk dengan
                  buku tulis dari ranselnya.


                         ”Ini kamus, Ra. Tepatnya kamus bahasa antardunia.”

                         ”Kamus? Buat apa?”


                         ”Aku bosan memintamu menerjemahkan bahasa mereka,” Ali
                  berkata serius. ”Jadi, aku memutuskan menulis ratusan kosa­kata
                  penting bahasa kita. Sekarang tolong kamu tuliskan di sebelah­nya
                  padanan kata dalam bahasa dunia ini.”

                         ”Kamu mau belajar bahasa mereka?”


                         ”Kenapa tidak? Kita tidak tahu akan tersesat berapa lama di dunia
                  ini, kan? Siapa tahu bertahun­tahun.  Aku tidak mau jadi orang tolol
                  selama bertahun­tahun, menebak arah percakapan.” Ali mengangkat
                  bahu. ”Itu baru tiga ratus kata, sisanya sedang kutulis.”



                         Aku masih menatap Ali dan buku tulis yang kupegang.

                         ”Belajar bahasa itu mudah, Ra. Sebenarnya, dalam percakapan
                  sehari­hari, paling  banyak kita hanya  menggunakan dua  ribu kosakata
                  paling penting, diulang­ulang hanya itu. Sekali kita menguasainya, kita
                  bisa terlibat dalam percakapan dan  mengem­bang­kan sendiri. Kamu








                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298