Page 290 - Tere Liye - Bumi
P. 290

TereLiye “Bumi”   287











                                KU dan Seli membantu Vey membereskan meja setelah makan
                  malam. Ilo dan Ali beranjak ke depan perapian, duduk di sofa panjang. Ali
                  sempat menceletuk, ”Ternyata tidak ada sofa terbang di rumah ini.” Aku
                  dan Seli yang sedang menyusun piring menahan senyum.


                         Karena mereka berdua tidak bisa saling mengerti, Ilo dan Ali hanya
                  duduk­duduk saling diam di sofa. Ilo memberikan buku dan majalah
                  untuk dilihat­lihat, Ali menerimanya de­ngan senang hati.

                         Kami bergabung ke sofa setelah dapur beres. Menyenangkan sekali
                  mencuci piring di  dunia  ini, superpraktis dan cepat, hanya disemprot

                  dengan angin. Piringnya bersih kesat. Tangan sama sekali tidak basah.

                         Seli mencium telapak tangannya. ”Wangi, Ra,” dia berbisik padaku.
                  Aku mengangguk.


                         Vey bergabung sebentar di sofa, berbicara santai dengan kami,
                  bertanya tentang apakah masakannya enak, besok kami mau sarapan
                  apa. Aku menjawab sopan, apa pun yang dimasak Vey pasti enak, jadi apa
                  saja boleh. Vey tertawa, mengacak ram­but­ku. Kata dia, kecil­kecil aku
                  sudah pandai menyenangkan orang dewasa. Lima belas menit kemudian,
                  Vey naik ke lantai dua, istirahat dulu­an menemani Ou.

                         ”Kalian jangan tidur terlalu larut, biar segar besok pagi.” Vey
                  beranjak ke anak tangga, sambil mengingatkan untuk yang ketiga kali
                  sejak di sofa panjang. Kami mengangguk.


                         Aku menatap punggung Vey, teringat Mama yang juga selalu
                  cerewet soal tidur tepat waktu.

                         Tinggal berempat di ruang tengah, Ilo beranjak menyalakan televisi,
                  yang siarannya melulu berisi update berita kejadian sepanjang hari di
                  kota. Aku dan Seli ikut menonton. Ali meletak­kan majalah dan buku
                  yang sedang dia baca.









                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295