Page 285 - Tere Liye - Bumi
P. 285

TereLiye “Bumi”   282




                         ”Memang. Mereka sama seperti anak­anak yang sopan, baik, dan

                  riang lainnya. Tidak ada yang berbeda soal itu. Tapi mereka bukan dari
                  dunia kita. Mereka tidak tersesat oleh kesalahan teknis lorong berpindah.
                  Orangtua mereka ada di dunia lain. Rumah dan sekolah mereka juga ada
                  di dunia lain. Av sendiri yang memastikannya.”

                         Vey terdiam, menatap kami tidak berkedip—persis seperti Mama
                  kalau sedang histeris, mematung tidak percaya beberapa detik.




                         ”Kamu bisa menunjukkan sesuatu, Seli? Agar istriku percaya.” Ilo
                  menoleh ke arah Seli.


                         Aku menerjemahkannya kepada Seli.  Kami sudah hampir selesai
                  makan.

                         ”Sesuatu apa?” Seli bertanya padaku, tidak mengerti.


                         ”Mungkin seperti  menggerakkan benda­benda.” Aku menebak
                  maksud Ilo.

                         Seli mengangguk. Dia meletakkan sendoknya. Diam sejenak,

                  berkonsentrasi, lantas mengangkat tangan, mengarahkannya ke gelas
                  kosong milik Ali di seberang meja. Gelas itu perlahan­lahan terangkat ke
                  udara.

                         ”Astaga!” Vey berseru. ”Kamu membuatnya terbang? Bagai­mana
                  kamu melakukan­nya?”


                         ”Dia dari dunia lain, Vey. Memindahkan benda­benda dari jarak
                  jauh hanya salah satu kekuatan yang dia miliki. Seli juga bisa
                  mengeluarkan petir dari tangannya. Tapi itu berbahaya jika dicoba di
                  dalam rumah. Kamu bisa menunjukkan yang lainnya, Ra?” Ilo sekarang
                  menoleh kepadaku.

                         Seli mendaratkan kembali gelas di atas meja.


                         Aku mengangguk, meletakkan sendok makan. Baiklah, aku akan
                  memperlihatkan kepada tuan rumah sesuatu yang justru selama ini aku







                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290