Page 141 - Jadilah_Pelita
P. 141
274 Jadilah Pelita Epilog: Suara yang Paling Indah 275
kepercayaan mereka. terindah di dunia adalah, pertama, setiap anggota
orkestra merupakan maestro alat musiknya masing-
Namun ini bukanlah akhir dari cerita. masing; dan kedua, mereka telah belajar lebih
jauh lagi untuk bisa bermain bersama-sama dalam
Hari ketiga, di bagian lain kota, si orang tua sebuah harmoni.
mendengar suara lain yang bahkan melebihi
kemerduan dan kejernihan suara sang maestro “Mungkin ini sama dengan agama,” pikir si orang
biola. Suara itu melebihi indahnya suara aliran air tua. “Marilah kita semua mempelajari hakikat
pegunungan pada musim semi, melebihi indahnya kelembutan agama kita melalui pelajaran-pelajaran
suara angin musim gugur di sebuah hutan, melebihi kehidupan. Marilah kita semua menjadi maestro
merdunya suara burung-burung pegunungan yang cinta kasih di dalam agama masing-masing. Lalu,
berkicau setelah hujan lebat. Bahkan melebihi setelah mempelajari agama kita dengan baik, lebih
indahnya keheningan pegunungan sunyi pada suatu jauh lagi, mari kita belajar untuk bermain, seperti
malam musim salju. Suara apakah gerangan yang halnya para anggota sebuah orkestra, bersama-
telah menggerakkan hati si orang tua melebihi apa sama dengan penganut agama lain dalam sebuah
pun itu? harmoni!”
Itu adalah suara sebuah orkestra besar yang Itulah suara yang paling indah.
memainkan sebuah simfoni.
Bagi si orang tua, alasan mengapa itulah suara