Page 15 - Jadilah_Pelita
P. 15

22                 Jadilah Pelita                                              Empat Kebenaran Mulia         23

        Buddha merujuk pada segala jenis ketidakpuasan,                 Apakah Empat Kebenaran Mulia Itu Pesimistik?
        baik yang besar maupun yang kecil.
                                                                        Sebagian orang mengatakan bahwa ajaran
                   Apakah Kebahagiaan Itu?                              Buddha adalah ajaran yang pesimistik karena
                                                                        selalu membahas tentang penderitaan. Ini jelas
        Dalam hidup ini, sedikit-banyak kita mengalami                  tidak benar. Di sisi lain, ajaran Buddha juga bukan
        ketidakpuasan. Buddha tidak pernah menyangkal                   ajaran optimistik yang membuta. Sesungguhnya,
        bahwa terdapat juga kesenangan dan kebahagiaan                  ajaran Buddha adalah ajaran yang realistik dan
        dalam hidup. Namun, masalah yang terus mengusik                 penuh harapan karena ajaran ini mengajarkan
        akibat ketidakpuasan selalu ada, sementara                      bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai melalui
        “kebahagiaan” selalu cepat berlalu. Inilah satu-satunya         upaya pribadi; kita menjadi tuan atas kehidupan
        masalah dalam hidup kita, dan ini adalah masalah                kita sendiri.
        terbesar, karena hal ini mencakup segala masalah
        yang kita hadapi. Buddha hanya mengarahkan                      Masalah dan kesulitan selalu ada, entah kita
        perhatian kita pada kenyataan bahwa penderitaan                 memikirkannya atau tidak. Akan tetapi, pemecahan
        merupakan bagian yang tak terhindarkan dari                     hanya memungkinkan dengan pengenalan masalah
        kehidupan, bahwa hal itu adalah masalah yang                    secara apa adanya. Buddha menyatakan kebenaran
        dialami oleh kita semua, yang ingin kita hindari,               yang tak tersangkalkan bahwa hidup ini penuh
        yang mana penderitaan itu dapat diatasi dengan                  ketidakpuasan, oleh karenanya Ia mengajarkan kita
        pencapaian Nibbàna (kebahagiaan sejati).                        jalan keluar dari ketidakpuasan menuju kebahagiaan
                                                                        sejati.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20