Page 333 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 333
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
SNI 03-6825-2002 : Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland
untuk pekerjaan sipil.
SNI 7974:2016 : Spesifikasi air pencampur yang digunakan dalam produksi
beton semen hidraulis (ASTM C1602-06, IDT).
SE Men.PUPR : Pedoman penstabilan dan pengembalian elevasi pelat beton
No.27/SE/M/2015 dengan cara grouting pada perkerasan kaku.
ASTM:
ASTM D1621-16 : Standard Test Method for Compressive Properties of Rigid
Cellular Plastics.
5) Pengajuan Kesiapan Kerja
Sebelum dan selama pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan:
a) Contoh dari seluruh bahan yang disetujui untuk digunakan, akan disimpan oleh
Pengawas Pekerjaan selama masa Kontrak sebagai keperluan rujukan;
b) Bahan graut yang diusulkan Penyedia Jasa untuk digunakan, harus dilengkapi
dengan keterangan asal produsen bahan, data pengujian sifat-sifat bahan, baik
sebelum maupun sesudah Pengujian dan harus sesuai dengan ketentuan Pasal
4.13.2 dari Spesifikasi ini;
a) Laporan tertulis yang menjelaskan sifat-sifat hasil pengujian dari seluruh
bahan, seperti disyaratkan dalam Pasal 4.13.2 dari Spesifikasi ini;
b) Hasil pemeriksaan peralatan laboratorium dan pelaksanaan;
c) Laporan tertulis mengenai pemantauan kinerja perkerasan yang telah
distabilkan, dengan pengujian lendutan menggunakan Falling Weight
Deflectometer (FWD) seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4.13.4.1).e)
dari Spesifikasi ini;
d) Data pengujian laboratorium dan lapangan seperti yang disyaratkan dalam
Pasal 4.13.2 dari Spesifikasi ini untuk pengendalian harian terhadap takaran
campuran graut berbasis semen dan mutu campuran, dalam bentuk laporan
tertulis;
e) Catatan tertulis mengenai pengukuran bahan graut yang terpakai dengan alat
flow meter di lapangan.
6) Kondisi Cuaca yang Diizinkan untuk Bekerja
Pekerjaan tidak boleh dilakukan apabila diperkirakan akan turun hujan atau pada saaat
hujan dan permukaan yang telah disiapkan dalam keadaan kering.
7) Kondisi Tempat Kerja
a) Pekerjaan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan
lalu lintas satu lajur tanpa merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan
hanya menimbulkan gangguan yang minimal bagi lalu lintas.
4 - 102