Page 335 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 335
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
4.13.3 PERANCANGAN
1) Identifikasian rongga atau adanya kehilangan daya dukung di bawah pelat.
Sebelum melakukan perancangan, terlebih dahulu mengidentifikasi adanya rongga di
bawah perkerasan rigid dengan cara pengamatan visual. Bila terjadi distress tertentu
seperti faulting (4 - 13 mm) pada sambungan melintang dan retak, pumping, dan
penurunan lajur/bahu merupakan indikasi bahwa pelat telah kehilangan daya dukung.
2) Perancangan Pola Lubang Injeksi pada Penstabilan Pelat Beton
Penyedia Jasa harus merancang lokasi pola lubang injeksi dengan ketentuan lubang
harus dibuat sejauh mungkin dari retak dan sambungan, tetapi masih di daerah rongga.
Apabila dipilih pola lubang yang banyak, maka lubang harus cukup berdekatan, yaitu
untuk memudahkan pengaliran bahan graut dari satu lubang ke lubang yang lain.
Lokasi pola lubang percobaan awal (initial trial hole pattern) pada berbagai lokasi
rongga di bawah perkerasan beton bersambung harus memenuhi ketentuan seperti pada
Gambar 4.13.3.1).
Pekerjaan ini hanya boleh dilakukan pada joint atau retak/celah yang diketahui ada
rongganya.
Rancangan lokasi pola lubang yang diajukan Penyedia Jasa harus disetujui Pengawas
Pekerjaan.
BAHU LUAR
Sambungan 63-90
Melintang
46-63
63 cm
LALU LINTAS
a) Rekomendasi untuk Rongga di Bawah Pelat Depan
BAHU LUAR
63-90
Sambungan
Melintang
30-46
46-63
1,8 63 cm
LALU LINTAS
4 - 104