Page 338 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 338

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                dengan metoda corong alir (SNI 03-6808-2002), waktu setting awal (SNI 6430.2-2014), dan
                                hasil pengujian muai-susut (SNI 03-6430.3-2000).

                                Perbaikan  dengan  penstabilan  pelat  harus  terlebih  dahulu  mengetahui  secara  tepat
                                keberadaan  rongga  di  bawah  pelat.  Pengembalian  elevasi  pelat  yang  turun  harus
                                dilakukan  dengan  teliti  dan  dipantau  besarnya  kenaikan  pelat  yang  dihasilkan  pada
                                setiap lokasi. Harus diperhatikan bahwa pelat tidak boleh dinaikkan lebih dari 6 mm
                                pada  satu  kali  pengangkatan,  untuk  menghindari  terjadinya  tegangan  berlebih  pada
                                pelat.

                         1)     Prosedur Pelaksanaan Penstabilan Pelat Beton

                                Tata cara untuk penstabilan pelat adalah sebagai berikut:

                                a)      Pengeboran untuk Membuat Lubang Injeksi

                                        i)     Pembuatan lubang injeksi harus menggunakan alat bor pneumatik atau
                                               hidrolik  pada  lokasi  pola  lubang  injeksi  sesuai  dengan  konfigurasi
                                               dalam gambar atau rancangan yang telah disetujui Pengawas Pekerjaan
                                               dan diberi tanda.

                                        ii)    Pengeboran dilakukan sesuai dengan pola lubang yang  sudah diberi
                                               tanda.

                                        iii)   Bahan bekas pemboran harus dibersihkan.

                                b)      Penyiapan Bahan Graut

                                        Siapkan  bahan  graut  yang  dipilih  dan  telah  disetujui  Pengawas  Pekerjaan,
                                        apabila  bahan  graut  mudah  mengalir,  maka  jarak  antara  lubang  perlu
                                        diperbesar;  sebaliknya,  apabila  bahan  graut  sulit  mengalir  sebelum  tekanan
                                        balik  maksimum  dicapai,  maka  jarak  antara  lubang  perlu  diperkecil  dari
                                        perencanaan sebelumnya.

                                        i)     Apabila campuran graut yang digunakan berbahan dasar semen, maka
                                               pengaturan  proporsi,  dan  pencampuran  semua  bahan  harus
                                               menggunakan  alat  pencampur  koloidal  (alat  pencampur  pompa
                                               sentrifugal atau alat pencampur pisau geser).

                                        ii)    Apabila  menggunakan  busa  poliuretan,  maka  penyimpanan,
                                               pengaturan proporsi, dan pencampuran semua bahan harus sesuai bahan
                                               harus sesuai dengan instruksi dan spesifikasi yang dikeluarkan oleh
                                               produsen dan disetujui Pengawas Pekerjaan.

                                c)      Injeksi Bahan Graut

                                        i)     Gunakan pompa injeksi positive-displacement atau pompa non-pulsing
                                               progressive-cavity.

                                        ii)    Pompa harus mampu mempertahankan tekanan injeksi yang rendah,
                                               tekanan dipertahankan antara 0,15 MPa dan 1,4 MPa selama injeksi
                                               bahan graut.







                                                           4 - 107
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343