Page 136 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 136

4.  Tanggung Jawab dalam Pinjam Meminjam

                        Ketika  seseorang  meminjam  barang  sedangkan  pemiliknya  tidak  memberikan

                    batasan-batasan  atau  ketentuan  tertentu  dalam  pemakaiannya,  maka  peminjam  boleh
                    memakai  barang  tersebut  untuk  keperluan  apa  pun  yang  dibenarkan  secara  „urf

                    (kebiasaan). Dengan kata lain, peminjam bebas menggunakannya untuk tujuan apa pun

                    selama  penggunaannya  masih  dalam  batas  kewajaran.  Hal  ini  senada  dengan  kaidah
                    fikih:
                                                                           ا  ْ  َ   ْ ْ َ ْ َ ا  ْ ُ  ُ  ْ ْ  َ ْ
                                                                                                      ُ
                                                                                     ُ
                                                                                   ِ
                                                                           َ اطسػ طوسؼلْاو افسؽ فوسؾلْا
                    Artinya:
                     “Sesuatu yang dianggap sebagai kebiasaan kedudukannya seperti syarat ”

                    Contohnya, seseorang meminjam mobil sedan kepada temannya. Selama temannya itu

                    tidak  memberikan  batasan  atau  ketentuan  pemakaian,  si  peminjam  boleh
                    menggunakannya  untuk  keperluan  apa  pun,  selama  itu  dianggap  sebagai  pemakaian

                    wajar. Contohnya dipakai untuk jalan-jalan, mengantar teman dan lain-lain.
                         Tetapi peminjam tidak boleh menggunakan mobil tersebut untuk mengangkut beras

                    misalnya, atau mengangkut hewan kurban  Karena, secara „urf hal tersebut sudah keluar
                    dari batas kewajaran.

                         Jika  pemilik  barang  memberikan  syarat  atau  batasan-batasan  tertentu  dalam

                    pemakaian barangnya, maka peminjam harus patuh terhadap syarat tersebut. Jika tidak, si
                    peminjam  dianggap  sebagai  gasib.  Contohnya,  pemilik  mobil  hanya  memperbolehkan

                    mobilnya dipakai  di  dalam  kota, atau hanya siang hari, atau selama dua hari dan lain

                    sebagainya. Maka peminjam tidak boleh menyelisihi apa yang disyaratkan oleh pemilik
                    barang.


                    Antara  pemberi  pinjaman  dan  peminjam  harus  selalu  menjaga  tanggung  jawab  dalam
                    pinjam meminjam antara lain:

                    a. Tanggung Jawab Pemberi Pinjaman.
                       1) Menyerahkan atau memberikan benda yang dipinjam dengan ikhlas dan suka rela.

                       2) Barang yang dipinjam harus barang yang bersifat tetap dan memberikan manfaat

                         yang halal.
                       3) Tidak didasarkan atas riba.

                    b. Tanggung Jawab Peminjam.
                      1)  Harus memelihara benda pinjaman dengan rasa tanggung jawab.







               126  FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141