Page 149 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 149

Hal  ini memang tidak mengurangi  mutu dan jumlah barangnya secara langsung,

                    Namun, tetap saja kita telah mengambil manfaat dari barang yang digaṣab. Karena yang
                    dimaksud  gaṣab  secara  sederhana  adalah  mengambil  manfaat  suatu  barang  tanpa  izin

                    dari pemilik barang.









                                    Aku akan menghindari perbuatan Gaṣab, karena
                                    Allah tidak menyukai orang yang berbuat dzalim.


                                                    HATI-HATI!

                                      Dalam perbuatan Gaṣab terdapat dua akibat,
                                                 Di dunia dan di akhirat








               Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan  jawaban yang benar!
               1.  Sutikno  gemar  memakai  gasab,  sewaktu  pulang  sandalnya  juga  hilang.  Akhirnya  ia

                    marah. Buatkan nasehat untuknya!

               2.  Identifikasikan beberapa perbedaan dari mencuri dan gasab!
               3.  Buatkan contoh anjuran menjauhi gasab!

               4.  Apabila  yang  diambil  berupa  harta  titipan  atau  gadai,  apakah  hal  tersebut  termasuk
                    gasab? Mengapa?

               5.  Apa yang kamu lakukan ketika kamu melihat temanmu berbuat ghasab?



               2.  Hukum Gaṣab

                           Gasab termasuk dalam hukum makruh yang berat. Dikatakan berat sebab orang
                    yang meminjam barang tersebut wajib mengembalikan barang yang ia pakai di tempat

                    semula dalam kondisi utuh seperti semula, tanpa berkurang suatu apapun.
                           Bahkan, ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa orang yang melakukan

                    gasab  tersebut  dikenakan  tanggungan  atau  harus  mengganti  barang  gasab  dengan

                    berlipat ganda.





                                            FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI     139
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154