Page 28 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 28
Gambar 10. Korteks Serebral Manusia
Sumber: (Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk., 2020)
2) Talamus, Hipotalamus dan Epitalamus
Diensefalon berkembang menjadi beberapa bagian utama yakni thalamus, hipotalamus
dan epitalamus (Gambar 11). Talamus merupakan pusat input utama untuk informasi sensorik
yang menuju ke otak. Talamus juga berperan sebagai “stasiun relay”. Talamus menerima semua
informasi dari indra dan korteks serebral, kemudian menyeleksi sinyal informasi yang tidak
signifikan dan menyalurkan impuls sensori penting ke daerah yang tepat pada korteks
somatosensory dan daerah otak lainnya. Hipotalamus memiliki fungsi utama sebagai pusat
regulasi homeostatik yang mengatur suhu tubuh dan sebagai pusat jam biologis tubuh yang
terjadi pada jadwal sirkadian. Beberapa fungsi hipotalamus yakni: 1) mengatur rasa lapar dan
haus, 2) berperan dalam perilaku seksual dan kawin, 3) mengontrol suhu tubuh, 4) mengontrol
pengambilan makanan, 5) mengontrol sekresi hormon pituitari anterior, 6) menghasilkan
hormon pituitary posterior, 7) mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran ASI, 8) koordinasi
utama sistem saraf otonom yang mempengaruhi semua otot polos, otot jantung dan kelenjar
eksokrin, 9) berperan dalam emosi dan pola tingkah laku. Epitalamus termasuk juga kelenjar
pineal, sumber melatonin, dan pleksus koroid yang berfungsi untuk mensekresikan cairan
serebrospinal (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk., 2020).
Gambar 11. Deincephalon
Sumber: (Silverthorn, 2010).
22