Page 81 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 81
Berdasarkan keterangan dari Ustadz Arief (pengasuh pondok pesantren Ndresmo), Mas
Sayyid Ali Akbar kemudian menceritakan petunjuk yang ia dapat kepada ayahnya, Mas
Sayyid Sulaiman (pendiri Pondok Pesantren Sidogiri, cucu dari Sunan Gunung Jati). Ia
diperintah ayahnya untuk membabat alas dan membangun tempat tinggal di hutan
Ndemungan tersebut dibantu oleh lima orang santri pesantren Sidogiri. Setelah membabat
alas, Mas Sayyid Ali Akbar membangun tempat tinggal serta pondok untuk kelima santrinya.
Kehidupan Mas Sayyid Ali Akbar dan kelima santrinya diisi dengan ibadah, ngaji dan
pembenahan. Hampir tiap malam kelima santrinya Nderes atau belajar membaca Al-Qur’an.
Melihat hal tersebut, Mas Sayyid Ali Akbar kemudian terinspirasi untuk mengganti nama
Ndemungan menjadi Ndersmo. Ndresmo singkatan dari “Nderes Santri Limo” berarti lima
santri yang mengaji. Pondok Pesantren Ndresmo didirikan tahun 1613.
Tahun 1643 telah terbentuk komunitas kecil masyarakat, santri-santri mulai berdatangan
untuk mengaji dan mempelajari ilmu agama pada Mas Sayyid Ali Akbar. Pondok pesantren
Ndresmo pada saat itu digunakan sebagai pusat perjuangan untuk mengusir penjajah
(Belanda).
Salah satu sudut kampung pesantren Ndresmo (Sidoresmo)
Sumber: ndresmo
75