Page 10 - LAPTAH PA KLUNGKUNG 2016
P. 10

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Klungkung Tahun 2016




                        BAB I

                        P E N D A H U L U A N


                        Semangat  perubahan  menuju  "Badan  Peradilan  Yang  Agung  dan  Modern”  dengan

                        skenario  “Cetak  Biru  dan  Renstra  Badan  Peradilan  2010-2035”,  telah  menjadi

                        kebijakan  dan  tekad  segenap  unsur  pimpinan  Mahkamah  Agung,  pimpinan
                        Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama seluruh Indonesia dari

                        empat lingkungan peradilan. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dari sebuah
                        visi besar menuju cita-cita “Menuju Badan Peradilan yang Agung dan Modern”.

                        Visi  Badan  Peradilan  yang  berhasil  dirumuskan  oleh  pimpinan  Mahkamah  Agung
                        pada tanggal 10 September 2009 tersebut direalisasikan dalam bentuk 10 konsentrasi

                        usaha-usaha  perbaikan  badan  peradilan  Indonesia  yang  terkristalisasi  dalam  misi

                        Mahkamah  Agung  RI,  yakni  “Menjaga  independensi  badan peradilan, memberikan
                        pelayanan  hukum  yang  berkeadilan  kepada  masyarakat  pencari  keadilan,

                        meningkatkan  kualitas  kepemimpinan  badan    peradilan,    dan    meningkatkan

                        kredibilitas serta transparansi badan peradilan”.


                        Potensi dan kekuatan “Lembaga Perubahan” dan“Lembaga Pemberdayaan” diyakini
                        memiliki relevansi kemampuan untuk membangun landasan filosofi dan operasional

                        menuju terwujudnya cita-cita peradilan agung jelas sebuah paradigma dan tantangan
                        baru bagi seluruh Pengadilan Tingkat  Pertama, karena Pengadilan Tingkat Pertama

                        sebagai  bagiandari  organ  organisasi  kekuasaan  kehakiman  di  bawah  Mahkamah
                        Agung, harus diberdaya-fungsikan agar ikut ambil bagian dalam pelaksanaan tugas

                        pokok.

                        Di  lingkungan  Peradilan  Agama,  Undang-Undang  Nomor  50  Tahun  2009  tentang

                        Perubahan  Kedua  Atas  Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  1989  tentang  Peradilan

                        Agama telah meletakkan dasar kebijakan bahwa segala urusan mengenai  Peradilan
                        Agama,pengawasan tertinggi baik menyangkut teknis yudisial maupun non yudisial

                        yaitu  urusanorganisasi,  administrasi,  dan  finansial  berada  di  bawah  kekuasaan
                        Mahkamah  Agung.  Sedangkan  untuk  menjaga  dan  menegakkan  kehormatan,

                        keluhuran  martabat,  sertaperilaku  hakim,  pengawasan  eksternal  dilakukan  oleh
                        Komisi Yudisial.


                        Perubahan  KeduaAtas  Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  1989  tentang  Peradilan


                                                                                      BAB I Pendahuluan| 1
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15