Page 11 - LAPTAH PA KLUNGKUNG 2016
P. 11

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Klungkung Tahun 2016




                        Agama  dimaksudkan  untuk  memperkuat  prinsip  dasar  dalam  penyelenggaraan
                        kekuasaan  kehakiman,  yaitu  agarprinsip  kemandirian  peradilan  dan  prinsip

                        kebebasan hakim dapat berjalan pararel dengan  prinsip integritas dan akuntabilitas

                        hakim.  Perubahan  penting  lainnya  atas  Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  1989
                        tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

                        3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama antara lain sebagai berikut:
                        1.  Penguatan pengawasan hakim, baik pengawasan internal oleh Mahkamah Agung

                           maupun  pengawasan  eksternal  atas  perilaku  hakim  yang  dilakukan  oleh  Komisi

                           Yudisial  dalam menjaga  dan menegakkan  kehormatan, keluhuran martabat  serta
                           perilaku hakim;

                        2.  Memperketat  persyaratan  pengangkatan  hakim,  baik  hakim  pada  pengadilan
                           agama maupun hakim pada pengadilan tinggi agama, antara lain melalui proses

                           seleksi  hakim  yang  dilakukan  secara  transparan,  akuntabel,  dan  partisipatif
                           sertaharusmelalui proses atau luluspendidikan hakim;

                        3.  Pengaturan mengenai pengadilan khusus dan hakim adhoc;

                        4.  Pengaturan mekanismedan tatacarapengangkatan dan pemberhentian hakim;
                        5.  Keamanandan kesejahteraanhakim;

                        6.  Transparansi putusandanlimitasi pemberiansalinan putusan;
                        7.  Transparansi  biaya  perkara  serta  pemeriksaan  pengelolaan  dan    pertanggung

                           jawaban biayaperkara; bantuan hukum; dan

                        8.  Majelis Kehormatan Hakim dan kewajiban hakim untuk menaati Kode Etik dan
                        9.  Pedoman Perilaku Hakim.

                        Perubahan secara umum atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun1989 tentang Peradilan
                        Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006  dan

                        perubahan  kedua  dengan  Undang-Undang  Nomor  50  Tahun  2009,  pada  dasarnya

                        untuk  mewujudkan  penyelenggaraan  kekuasaan    kehakiman  yang  merdeka  dan
                        peradilan  yang  bersih  serta  berwibawa,  yang  dilakukan  melalui  penataan  sistem

                        peradilan yang terpadu (integrated justice system), terlebih  Peradilan Agama secara
                        konstitusional merupakan badan peradilandi bawah Mahkamah Agung.


                        Visi  Badan  Peradilan  yang  Agung dan Modern  dalam  Cetak  Biru  dan  Renstra
                        Badan    Peradilan  2010-2035  yang  nota-bene  merupakan  perwujudan  grand  design

                        Reformasi  Birokrasi  2010-2025  versi  Mahkamah  Agung  RI  atau  lebih  dikenal
                        dengan  “Reformasi  Birokrasi  Gelombang  Kedua  Badan  Peradilan  Indonesia”


                                                                                      BAB I Pendahuluan| 2
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16