Page 263 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 263
aimana Anda melihat kasus Ibu Yuni ini? Hubungkan dengan segala aspek yang bisa
didiskusikan dari materi modul ini.
Studi Kasus 2
Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi
murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan
pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Parjo untuk mendaftar seleksi calon
pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain
berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon
pengawas sekolah.
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah
yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat
nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG)
bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa sedih direkomendasikan kepala
sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa
yang bisa Anda lakukan?
Studi kasus 1 :
Bu Yuni sudah terbiasa mengajar murid yang memang secara input sudah bagus. Jadi Bu Yuni
terlanjur enak dan senang mengajar murid yang memang sudah pintar. Terbukti saat seleksi
PPDB dengan zonasi yang muridnya heterogen, Bu Yuni kelabakan menghadapi murid dengan
berbagai macam karakter. Bu Yuni menggunakan pendekatan berbasis kekurangan, sehingga
Bu Yuni merasa kesulitan menghadapai muridnya dengan berbagai karakter.
Studi Kasus 2 :
Pak Parjo merasa sedih direkomendasikan oleh kepala sekolah mengikuti seleksi calon
pengawas sekolah, ini sikap yang wajar sebagai guru yang mencintai dunia mengajar. Pak Parjo
akan berpisah dengan murid dan kelas yang biasanya beliau gunakan untuk berinteraksi dengan
muridnya. Jika saya sebagai kepala sekolah, saya akan bertanya terlebih dahulu kepada Pak
Parjo, apakah dia berkenan direkomendasikan untuk mengikuti seleksi calon pengawas
sekolah. Saya tidak akan memaksakan diri untuk merekomendasikan Pak Parjo, jika dia tidak
berkenan, karena Pak Parjo tidak akan nyaman bekerja pada bidang yang tidak dia harapkan.
didiskusikan dari materi modul ini.
Studi Kasus 2
Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi
murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan
pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Parjo untuk mendaftar seleksi calon
pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain
berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon
pengawas sekolah.
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah
yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat
nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG)
bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa sedih direkomendasikan kepala
sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa
yang bisa Anda lakukan?
Studi kasus 1 :
Bu Yuni sudah terbiasa mengajar murid yang memang secara input sudah bagus. Jadi Bu Yuni
terlanjur enak dan senang mengajar murid yang memang sudah pintar. Terbukti saat seleksi
PPDB dengan zonasi yang muridnya heterogen, Bu Yuni kelabakan menghadapi murid dengan
berbagai macam karakter. Bu Yuni menggunakan pendekatan berbasis kekurangan, sehingga
Bu Yuni merasa kesulitan menghadapai muridnya dengan berbagai karakter.
Studi Kasus 2 :
Pak Parjo merasa sedih direkomendasikan oleh kepala sekolah mengikuti seleksi calon
pengawas sekolah, ini sikap yang wajar sebagai guru yang mencintai dunia mengajar. Pak Parjo
akan berpisah dengan murid dan kelas yang biasanya beliau gunakan untuk berinteraksi dengan
muridnya. Jika saya sebagai kepala sekolah, saya akan bertanya terlebih dahulu kepada Pak
Parjo, apakah dia berkenan direkomendasikan untuk mengikuti seleksi calon pengawas
sekolah. Saya tidak akan memaksakan diri untuk merekomendasikan Pak Parjo, jika dia tidak
berkenan, karena Pak Parjo tidak akan nyaman bekerja pada bidang yang tidak dia harapkan.