Page 9 - Bank Soal UP PPG Daljab 2019/2020
P. 9
Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
29. Pernyataan berikut ini adalah alasan yang dikemukakan oleh jumhur ulama tentang penetapan hukum
mut’ah adalah haram kecuali….
a. Kebolehan nikah mutah sudah dihapus hukumnya
b. Menimbulkan mudharat bagi kehidupan keluarga
c. Terjadi pelakuan diskiminatif terhadap para wanita
d. Bagian dari hak suami untuk memperlakukan istrinya
30. Di kalangan sahabat orang yang secara tegas mengharamkan nikah mut’ah adalah….
a. Umar bin Khatab
b. Abu Bakar as Sidiq
c. Usman bin Affan.
d. Ali Bin Abi Thalib
31. Nikah mut’ah merupakan nikah yang diperbolehkan pada jaman nabi dengan banyak pertimbangan.
Namun setelah itu dilarang karena bertentangan dengan syariat. Hal itu dikarenakan adanya….
a. Ta’qit (pembatasan waktu)
b. Ta’aqul
c. Tawqif
d. Tawaqut
Kisi-Kisi No 9 Disajikan data dan informasi tentang industri perbankan di Indonesia, mahasiswa
dapat menyimpulkan perbedaan ciri-ciri bank konvensional dan bank Islam/bank syari'ah
Target jawaban
1. Fungsi dan Kegiatan Bank
Dalam menjalankan kegiatannya, bank konvensional berfungsi menyediakan jasa keuangan dan
sebagai intermediasi. Sementara itu, untuk bank syariah, selain menjadi intermediasi, jenis bank yang
satu ini juga memiliki fungsi sebagai manajer investasi, investor sosial, dan tentu saja penyedia
layanan keuangan.
2. Prinsip Dasar
Pada kegiatan usaha, pastinya ada prinsip dasar yang menjadi pegangan dalam menjalankan roda
kegiatan. Prinsip pertama menyangkut nilai. Bank konvensional berprinsip bebas nilai, sedangkan
bank syariah menjunjung prinsip syariah Islam yang menyatakan tidak ada pembebasan nilai.
Prinsip kedua yaitu mengenai pandangan terhadap uang. Bank konvensional melihat uang sebagai
komoditas. Artinya, uang dipandang sebagai barang yang dapat diperjual-belikan. Sementara itu, bank
syariah memandang uang sebagai alat tukar. Jadi, dalam bank syariah, uang tidak dapat diperjual-
belikan, namun dapat ditukarkan kepada bentuk lain sesuai kebutuhan.
Prinsip ketiga menyangkut tentang pertumbuhan dana yang disimpan nasabah di kedua jenis bank
tersebut. Di bank konvensional, uang akan bertumbuh dengan adanya pemberian bunga yang didapat
dari pengelolaan pihak bank. Namun, bank syariah menolak sistem bunga tersebut, Untuk
menumbuhkan uang nasabahnya, bank ini menerapkan sistem bagi hasil.
3. Risiko Usaha
Mengenai risiko usaha, bank syariah menerapkan poin “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”
antara bank dan nasabah. Hal ini membuat semua hal yang terjadi ditanggung secara bersama-sama,
baik berupa keuntungan maupun kerugian. Sementara itu pada bank konvensional biasa, pihak bank
tidak berurusan dengan risiko yang mungkin dihadapi nasabahnya. Pihak nasabah juga tidak perlu
memikirkan risiko yang mungkin terjadi kepada bank tempatnya melakukan transaksi keuangan
ataupun menyimpan dana.
4. Struktur Pengawas
Agar tidak melenceng dari tujuan dan fungsinya, setiap bank memiliki dewan pengawas yang tersusun
dalam struktur organisasi lembaga tersebut. Di bank konvensional, struktur pengawas dijabat oleh
dewan komisaris. Namun di bank syariah, Anda akan menemui struktur pengawas yang lebih
kompleks, mulai dari dewan komisaris, dewan pengawas syariah, hingga dewan syariah nasional.
Page 5 of 107