Page 30 - MODUL PEMBELAJARAN_Neat
P. 30

memarahi atau menghardik anak yatim, melakukan kezhaliman terhadap hak-
                                  hak  mereka  berupa  tidak  memberi  makan  dan  tidak  memenuhi  kebutuhan
                                  mereka sehari-hari
                  Ayat 3         menjelaskan kelanjutan sifat orang yang mendustakan agama yaitu mereka
                                  yang  tidak mau mengajak orang lain untuk membantu dan memberi makan
                                  (bantuan) kepada orang miskin


                    Seorang anak dikatakan yatim tidak hanya sekedar ditinggal mati oleh ayahnya dan tinggal
            bersama  ibunya  sebagai  orang  tua  tunggal  namun  juga  dari  segi  usianya  yaitu  masih  dalam  usia
            sekolah. Namun bila ia sudah remaja apalagi sudah bekerja maka yang bersangkutan tidak mesti lagi
            diberi bantuan karena sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

                    Seorang anak yatim tidak mesti di beri bantuan berupa materi semata karena diantara mereka
            juga memiliki harta peninggalan yang banyak dari orang tuanya namun dari segi moril atau rohani

            penting untuk diberikan karena masih perlu bimbingan, pengarahan dan pendidikan ang baik karena
            sedang mengalami  tekanan batin  karena hilangnya  figur dan  kasih sayang  dari seorang  ayah  yang
            selama  ini  dihormati  dan  selalu  memenuhi  kebutuhan  sehari-hari  namun  saat  ini  semua  itu
            merupakan sesuatu yang sulit bagi mereka. Namun bila si anak tidak memiliki harta peninggalan dari
            orang tuanya maka kewajiban bagi umat islam untuk menyantuni dan memenuhi kebutuhan hidupnya
            sehari-hari hingga anak tersebut dianggap mapan dalam menjalani kehidupannya.

                  Ayat 4         Allah menjelaskan tentang kerugian/kecelakaan bagi mereka yang shalat
                                  namun lalai yaitu dimasukkan ke dalam Neraka Wail yang akan dialami oleh
                                  orang orang yang shalat karena lalai dalam shalatnya, seperti penjelasan
                                  Hadits berikut

                                                                                    ْ
                                                             َّ
                                                                                               ْ

             ْمُه :لاق )                 (  ب ا ٌ ا ىِف مل س   و ِهٌْل ع اللّ ىل ص  ًَّب ن  ُ تلؤ س : لا ق    صق   و ىب ا    نٌْ دْع س  ْ ن ع
                                       
                                
                                  
                                                 

                           
                                                                                ِ
                                                                                                    ِ
                                                                                                               ْ
                                                                                         ْ
                                                                                        ا هِتق   و  ْ ن ع  ة لَّص    ن ْ وُر َّإٌُ نٌِْذلا

            Artinya Dari said bin waqqas, ia berkata, aku bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai ayat
                    ( نوهاس مهتلص نع مه نٌذلأ }, Beliau menjawab, neraka adalah orang-orang yang mengakhirkan
                    Shalatnya Hingga akhir waktu (H.R Ibnu Jarir Athabari)


                  Ayat 5-6       berisi ciri-ciri orang yang lalai dan ria dalam shalatnya, karena ingin
                                  Memperoleh pujian dan penghormatan dari orang lain. Orang yang ria
                                  termsasuk orang yang mendustakan agama karena perbuatan itu termasuk
                                  menyekutukan Allah
                  Ayat 7         Merupakan ciri-ciri orang yang mendapat kecelakaan dari Alloh yaitu orang
                                  yang mengaku dirinya muslim namun enggan memberikan bantuan karena
                                  Islam agama yang tidak hanya untuk diyakini saja namuni harus diterapkan
                                  dalam kehidupan sehari- hari.
                3.  Keterkaitan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial

                    Meskipun  kedua  Surat  ini  memiliki  asbabun  nuzul  dan  isi  kandungan  yang  berbeda  namun
            memiliki sejumlah keterkaitan, antara lain:


                a.  Kedua surat tersebut sama-sama mendidik umat agar memiliki kepedulian sosial.
                b.  Kepedulian sosial dalam Surat Al-Kautsar diwujudkan dengan bentuk penyembelihan hewan
                    kurban yang dibagikan kepada orang-orang yang memerlukan terutama fakir miskin.
                c.  Kepedulian dalan Surat Al-Ma’un diwujudkan dalam bentuk :
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35