Page 379 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 379
Oleh karena itu, para fuqaha yang menulL kitab puasa disertai dengan
pembahasan tentang i ' tikaf, mengikuti cara al-Qur' a n yang mengingatkan
masalah i 'tikaf setelah masalah puasa.
Dalam penyebutan i'tikaf setelah puasa oleh Allah £ terdapat bim
bingan dan peringatan untuk beri'tikaf pada saat puasa atau a da sepuluh hari
p
terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana telah ditetapkan dalam sunnah dari
Rasulullah @, bahwasanya beliau beri 'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan hingga Allah £ mencabut nyawanya. Dan sepeninggal beliau,
isteri-isteri beliau pun mengerjakan i 'tikaf. Hadits tersebut diriwayatkan al
Bukhari dan Muslim dari Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu 'anha.
Juga diriwayatkan da1a Shahih al-Bukhari dan Muslim, bahwa Shafiyah
b
b
binti Huyay pemah e rkunjung kepada Nabi � ketika e liau sedang e r
b
i 'tikaf di dalam masjid. Lalu ia berbicara di sisi beliau beberapa saat. Hal ini
terjadi p a da malam hari. Setelah itu ia berdiri untuk kembali ke rumahnya,
dan Nabi i\ pun berdiri untuk mengantamya sampai dirumahnya (Shafiyah).
b
Tempat tinggal Shafiyah ketika itu e rada di rumah Usamah bin Zaid, di
pinggiran kota Madinah. Di dalam perjalanannya, Rasulullah � bertemu
dengan dua orang laki-laki dari kaum Anshar. Ketika mereka berdua me
ngetahui orang itu Nabi �' maka keduanya mempercepat langkahnya. Dalam
riwayat lain disebutkan, kedua orang itu bersembunyi karena malu kepada
Nabi �' karena beliau sedang bersama isterinya, maka Rasulullah � bersabda,
"Pelanlah kalian, ia ini adalah Shafiyah bin Huyay." Artinya a nganlah kalian
j
mempercepat langkah kalian dan ketahuilah bah w a ia adalah Shafiyah binti
Huyay isteriku. Maka keduanya berucap, 11Subhanallah, Y a Rasulullah. 11 Lalu
beliau bersabda, 11Sesungguhnya syaitan itu masuk dalam diri anak cucu Adam
mengikuti aliran darah. Dan sesungguhnya aku khawatir ia akan melemparkan
sesuatu atau keburukan dalam hati kalian. 11
Imam Syafi'i rahimahullahu mengatakan, Rasulullah � bermaksud
mengajarkan kepada umatnya untuk menghindarkan diri dari tuduhan yang
p
tidak a da tempatnya agar keduanya tidak terperangkap ke dalam bahaya,
padahal keduanya termasuk orang yang amat takut kepada Allah Ta'ala dari
berprasangka buruk terhadap Nabi �. W a llahu a 'lam.
Dan yang dimaksud dengan kata al-mubasyarah dalam ayat ini adalah
jima' (bersetubuh) dan berbagai faktor penyebabnya, seperti ciuman, pelukan
dan lain sebagainya. Sedangkan sekedar memberikan sesuatu dan yang se
misalnya tidak apa-apa hukumnya.
Diriwayatkan dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah
radhiallahu 'anha, katanya, IIRasulullah � mendekatkan kepalanya kepadaku
lalu aku menyisir rambutnya, sedang aku dalam keadaan haid. Dan beliau
tidak masuk rumah kecuali untuk kepentingannya. 11 Aisyah mengatakan,
11Pemah ada orang sakit di rumah, dan aku tidak bertanya �engenai keadaan
nya kecuali aku dalam keadaan sambil berlalu. 11
360 Tafsir lbnu Kal

