Page 12 - Modul 3 Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia
P. 12
lainnya. Selain itu, laut Indonesia menyumbang 10% kebutuhan perikanan
global. Laut Indonesia berperan penting bagi berbagai kegiatan ekonomi
seperti bisnis perikanan, pelayaran, maupun pariwisata.
2) Sektor Pelayaran
Indonesia merupakan salah satu negara berbentuk kepulauan.
Sebagai negara kepulauan industri pelayaran menjadi salah satu “tulang
punggung” ekonomi di Indonesia. Kenyataannya, industri pelayaran
Indonesia belum dikelola dengan optimal. Dilihat dari daya saing, pangsa
muatan armada kapal nasional tergolong rendah. Industri galangan kapal
hingga saat ini juga belum berkembang.
Luasnya wilayah perairan Indonesia menyebabkan tidak seluruh
daerah di Indonesia dapat dijangkau armada laut dan armada perintis.
Akibatnya banyak pulau kecil yang terisolasi. Keterbatasan sarana
transportasi mengakibatkan pembangunan ekonomi pulau atau daerah
terpencil menjadi tertinggal. Keberadaan transportasi laut tidak hanya
membuka isolasi geografis, tetapi juga isolasi sosial dan ekonomi. Dengan
demikian pembangunan ekonomi di wilayah Indonesia menjadi lebih rata.
3) Pariwisata Bahari
Pengembangan wisata bahari memberikan efek berganda (multiplier
effect) yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan
masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri
(devisa). Selain itu, pengembangan pariwisata bahari berdampak positif
dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Pariwisata
bahari dibagi antara lain atas jenis berikut:
a. Penyelaman. Kegiatan penyelaman yang paling popular adalah
pengamatan terumbu karang
b. Aktivitas pantai. Potensi untuk wisata bahari jenis ini mencakup
kawasan pantai Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Sulawei Utara, Sulawesi Barat, Lombok, dan Bali.
c. Aktivitas Pelayaran. Kegiatan Sail Indonesia merupakan acara yacht
rally atau pelayaran kapal-kapal layar yang diikuti para peserta dari luar
negeri. Tujuannya agar wilayah-wilayah Indonesia dapat dikenal
wisatawan mancanegara.(N.Suparno,T.D Haryo Tamtomo,2016:64)
5