Page 8 - e-book Hak Asasi Manusia (HAM)
P. 8
MODUL 5
Hak Asasi Manusia PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN
3. Uraian Materi
Saudara akan mempelajari materi tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebelum memahami materi perhatikan gambar kasus yang terjadi di masa
pandemi saat ini:
Gambar 1. Kasus yang terjadi pada saat pembelajaran daring
https://regional.kompas.com/read/2020/08/01/18100071/viral-foto-sejumlah-siswa-panjat-pohon-
cari-sinyal-untuk-belajar-daring-di?page=all
Editor Michael Hangga Wismabrata KOMPAS.com - Sulit mencari sinyal
untuk mengikuti pelajaran secara daring, sejumlah siswa di Simalungun terpaksa
naik ke atas pohon. Tak hanya itu, para pelajar tersebut harus berjalan kaki sejauh
lebih kurang dua kilometer dari rumahnya di Desa Bah Pasungsang, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara. Kondisi tersebut menjadi viral di media sosial
setelah diunggah oleh akun Facebook Renni Rosari Sinaga pada Sabtu (1/8/2020).
Berikut penggalan dari unggahan Renni tersebut: "Untuk mencari SIGNAL
mereka jalan kaki ke perbukitan hampir 2 km dari permukiman.
Namun, covid-19 menempa mereka menjadi lebih giat dan tangguh mereka
tidak menyerah. Mereka tidak mengeluh. Mereka tidak menyalahkan Gugus
covid-19 Kabupaten Simalungun. Mereka tidak menyalahkan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan yang mengajar Daring dan telkonference. Mereka tau
covid-19 adalah bencana ujian dari Yang Maha Kuasa. Lalu apakah mereka
pasrah saat SIGNAL tak ada di desa mereka? Tidak, Mereka berjuang. Mereka
memanjat pohon dengan antrian. Mereka menulis di rerumputan. Mereka
melawan dingin dan cuaca yang kadang kurang bersahabat dengan situasi yang
mereka hadapi" demikian tulis Renni di akunnya, dilansir dari Tribunnews.
Selain itu, Renni juga menjelaskan, para pelajar yang terpaksa memanjat
pohon tersebut adalah pelajar SMP hingga mahasiswa. Untuk siswa sekolah dasar
belajar secara luring atau luar jaringan secara berkelompok. Proses belajar
mengajar langsung dikoordinasi pihak sekolah, tulis Renni. Penjelasan perangkat
desa Menurut Pengulu Nagori atau setingkat Kepala Desa Siporkas, Hendra Putra
Saragih, dari 7 dusun di wilayahnya, 3 dusun terparah untuk sinyal internet adalah
Dusun Bah Pasungsang, Dusun Butu Ganjang dan Dusun Borno. Parahnya,
jangankan untuk internet, untuk menelpon dari ketiga dusun ini pun tidak
mungkin terakses. "Saat ini aja kita duduk di ketinggian 947 meter. Ada beberapa
puncak gunung di sini yang menghalangi (sinyal internet)," ujar salah satu kepala
desa termuda di Kabupaten Simalungun ini.
Hendra menambahkan, sebetulnya ada tower kecil internet di Balai Desa.
Namun, kapasitas kecepatan internet tidak akan memadai jika dipakai beramai-
5
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA