Page 223 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 223
komunitas guru penulis. Pertama kali mendengar namanya
saja, aku langsung jatuh cinta. Chemistry dalam hati langsung
ada sejak dengar pertama. Saya langsung jawab “Ya” saat dia
bilang akan dimasukkan dalam kepengurusan. Entah jadi apa,
pokoknya saya mau. Karena saya sudah cinta.
Saya dalam kondisi hamil empat bulan saat pertama kali
diundang dalam rapat persiapan peluncuran rumah literasi.
Acara itu sekaligus diisi dengan workhsop kepenulisan.
Awalnya suami saya masih keberatan untuk mengantar saya
hadir rapat, karena tak ada pengurus satupun yang saya tau.
Tapi ternyata, walau belum pernah kenal sebelumnya,
sambutan mereka begitu hangat pada pendatang baru
seperti saya. Bu Liliek dan Mas Anton yang sudah seperti
Ayah Bunda, Om Budi dan Tante Nok Ir, Paman Alee dan
Kakak Herianto dan lainnya yang sangat welcome
menyambut saya bergabung. Kekeluargaan inilah yang
membuat saya merasa nyaman di rumah literasi.
Diluar dugaan, Taufiku sahabat seperfacebookan saya
juga hadir di acara workhsop kepenulisan rulis sebagai
peserta. Jadilah kami penghuni grup “Ghai’ Bintang Reng ajhar
Noles” kembali membangun semangat menulis di rumah
baru. Rumah kedua yang insyaAllah pilarnya kokoh, karena
didasari semangat dan keikhlasan para penghuninya. Aamin.
Masalah lalu muncul, kepala sekolah saya tidak apresiatif
terhadap gerakan literasi guru dan siswa. Saya pernah tidak
diijinkan datang ke rapat rulis yang undangannya hanya
disebar lewat grup WhatsApp. Beliau menanyakan keabsahan
undangan, kalau tidak resmi maka saya tidak bisa ijin pulang
awal untuk hadir di rapat. Begitu pula saat harus mengisi
Indonesia is We (56 Kisah Terbaik Guru Motivator Literasi di Indonesia) | 207