Page 198 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 198

Perjuangan ayahnya yang telah meninggal dalam upaya menuntut keadilan untuk

                        jemaah Ahmadiyah dilanjutkan Maryam bersama para pengikut ayahnya.Maryam
                        pun akhirnya bersama-samapara jemaah Ahmadiyah mendatangi gubernur Lombok

                        dengan menuntut agar gubernur memperhatikan jemaah Ahmadiyah yang bertahun-

                        tahun hidup dalam pengungsian. Ketika gubernur berbicara panjang lebar tentang
                        berbagai kebijakannya dalam upaya membantu orang miskin dan susah di Lombok,

                        Maryam  sudah  tidak  sabar  untuk  bertanya  perihal  nasib  jemaah  Ahmadiyah
                        sebgaimana  pada  teks,  “Maaf,  Pak  Gub,  jadi  bagaimana  nasib  kami  yang  di

                        Transito ini? Kapan bisa kembali ke rumah kami? Tanya Maryam. Ia memotong

                        cerita Gubernur (Madasari, 2012, hlm. 248). Merekamenuntut pengembalian hak
                        atas tanah dan rumah yang telah ditinggalkan di kampung halaman mereka, Desa

                        Gegerung  karena  dikala  itu  mereka  mendapatkan  tindak  pengusiran  dari  warga
                        setempat. Persoalan yang dihadapi oleh jemaah ahmadiyah merupakan bagian dari

                        kajian kritik feminis transformasi gender (Fakih, 2013).
                             Umar  dalam  novel  ini  adalah  tokoh  utama  laki-laki  setelah  Alam.  Umar

                        adalah  lelaki  dewasa  yang  tampan,  sopan,  ulet,  tenang,  lembut,  humanis,  dan

                        berjiwa  sosial.  Maryam  kagum  pada  kesantunan  dan  kesabaran  Umar  dalam
                        mengurus Ibunya yang sudah tua dan lama menjanda. Pak Khairuddin adalah ayah

                        Maryam, seorang imam Ahmadiyah yang disegani para jemaahnya. Pak Khairuddin
                        memiliki sifat rela berkorban, bapak yang bijak, mengayomi, tegas, dan memiliki

                        prinsip  yang  kuat.  Bu  Khairuddin  adalah  ibu  Maryam,  sosok  perempuan  yang

                        keibuan dan pengertian terhadap suami dan anak-anaknya, dan memiliki jiwa sosial
                        yang tinggi. Fatimah adalah adik Maryam yang memiliki sifat patuh pada kedua

                        orang  tuanya.  Fatimah  saat  bertemu  kembali  dengan  Maryam  telah  menjadi
                        perempuan dewasa yang bisa diajak berdiskusi dengan Maryam. Alam adalah sosok

                        lelaki yang cerdas, namun masih memiliki sifat seperti anak mami. Alam pun tidak

                        memiliki pendirian dan ketegasan sebagai seorang laki-laki. Ibunya Alam adalah
                        sosok perempuan yang memiliki sifat tidak sabar, pendendam, memiliki rasa curiga

                        yang tinggi, dan kerap mencampuri urusan rumah tangga anaknya.









                                                                                                    192
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203