Page 193 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 193

kekerasan terhadap Mabel yang berkali-kali dilakukan oleh aparat keamanan karena

                        kerapkali dituduh sebagai bagian dari gerakan pemberontak Papua, atau difitnah
                        dan  ditangkap  dengan  cara  yang  tidak  manusiawi.  Ada  sebagian  orang  yang

                        menjadi kaki tangan dari penguasa setempat seperti Tuan Gerson dan Mama Mote,

                        yaitu tetangga yang tidak suka dengan kekritisan Mabel terhadap pemerintah dan
                        pihak asing yang telah mengeruk kekayaan emas dari tanah Papua. Mereka berdua

                        merupakan mata-mata yang tega melakukan fitnah keji terhadap Mabel, sehingga
                        akhirnya  Mabel  ditangkap  dan  disiksa  di  sebuah  kamp  tahanan  yang  terpencil.

                        Persoalan-persoalan  sosial  politik  dengan  cara-cara  penindasan  terhadap  rakyat

                        kecil oleh aparat (sistem) termasuk dalam kajian kritik feminis transformasi gender
                        (Fakih, 2013).

                             Novel ini juga ditinjau dengan ginokritik (Showalter, 1981) karena dikarang
                        oleh  penulis  perempuan,  yaitu  Anindita  S.  Thayf.  Pengarangnya  dengan  nyata

                        menuliskan pengungkapan psikologi perempuan. Misalnya pada psikologi Leksi
                        yang tengah merindukan bapaknya karena belum pernah melihat wajahnya. Namun

                        Mace  sebagai  ibunya  selalu  mendoktrin  Leksi  dengan  kalimat-kalimat  yang

                        menanamkan kebencian pada bapaknya. Dalam menuliskan situasi psikologi Leksi
                        tersebut, Anindita mampu menggambarkannya sebagaimana kondisi batin seorang

                        anak perempuan di antara rindu dan benci pada bapak kandungnya.
                             Citra diri tokoh perempuan dalam novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf

                        menunjukkan  adanya  hubungan  kuat  dengan  jiwa  feminis  pada  diri  tokohnya

                        berdasarkan aspek sosial, fisik, dan psikis. Sebagai contoh Leksi dan Mabel, mereka
                        memiliki  karakter  yang  tebentuk  karena  situasi.  Leksi  menjadi  seorang  feminis

                        kecil  karena  didikan  orang  tuanya  dan  linkungan  yang  membesarkannya.  Leksi
                        menjadi perempuan kecil yang kritis, cerdas, mandiri, berempati, setia kawan, dan

                        memiliki  prinsip  kuat  yang  terbentuk  dari  nasihat  Mabel  dan  Mace.Sementara

                        Mabel  adalah  perempuan  tua  yang  kritis,  berpikiran  maju,  tegas,  cerdas,  tegar,
                        mandiri,  punya  pendirian  kuat,  dan  pemberani.  Semua  karakter  itu  terbentuk

                        berdasarkan proses waktu yang disertai dengan peristiwa-peristiwa akibat tindak
                        ketidakadilan  gender  yang  dialaminya  semasa  muda.  Misalnya  Mabel  selalu







                                                                                                    187
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198