Page 6 - BUKU 1 FI
P. 6
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron.
2) Reduksi adalah peristiwa pengikatan elektron.
3) Proses oksidasi dan reduksi berlangsung dalam satu reaksi.
4) Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
5) Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
B. Konsep Reaksi Redoks Dihubungkan Dengan Bilangan Oksidasi (Biloks)
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi diterangkan berdasarkan komposisi senyawa,
keelektronegatifan relatif unsur, dan menurut beberapa aturan. Aturan untuk menentukan
bilangan oksidasi unsur adalah sebagai berikut.
1. Bilangan oksidasi atom unsur bebas adalah nol. Aturan ini berlaku untuk setiap unsur
dalam satuan rumus.
Contoh: Dalam H 2, N 2, O 2, P 4, S 8, Na,Mg, Fe, Al.
2. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa = +1, misalnya dalam HCl, NH 3,dan
H 2SO 4.
3. Dalam hidrida logam, bilangan oksidasi hidrogen = –1, misalnya dalam NaH dan
CaH 2.
4. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya sama dengan -2, kecuali dalam
peroksida misalnya, H 2O 2, Na 2O 2, BaO 2 = -1, dan dalam OF 2 sama dengan +2, dalam
senyawa super oksida KO 2 = – ½
5. Bilangan oksidasi suatu ion monoatomik sama dengan muatannya, contohnya
3+
-
2+
2-
bilangan oksidasi Na + = +1, Mg = +2, Al = +3, Cl = -1, dan S = -2.
6. Dalam senyawa, bilangan oksidasi unsur golongan alkali sama dengan +1, dan unsur
golongan alkali tanah sama dengan +2.
Contoh:
Bilangan oksidasi K dalam KCl, KMnO 4, KHSO 4, KClO 4 sama dengan +1.
Bilangan oksidasi Ca dalam CaSO 4, CaHCO 3, CaCl 2 sama dengan +2.
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa sama dengan nol.
Contoh:
Pada SO 2
Jumlah bilangan oksidasi O 2 = 2 x (–2) = –4
6