Page 446 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 446
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
dengan Raden Syam), mantan Walikota
Jakarta yang merupakan ketua Jong
Java, melihat perlu adanya kursus Islam
bagi anggota Jong Java yang Muslim.
Selain karena rata-rata anggota Jong
Java beajar di sekolah Belanda yang tidak
memberikan pendidikan agama, hal ini
juga berdasarkan fakta bahwa Jong Java
telah mengadakan kursus agama bagi
anggota yang beragama Kristen. Ketika
ide ini dibawa pada Kongres Jong Java
ke-7 pada Desember 1924 di Yogyakarta,
ide ini ditolak lebih dari separuh anggota
kongres lewat pungutan suara. Hal ini
merupakan blessing in disguise karena
akhirnya Raden Syam dan teman-
teman Muslim Jong Java terdorong
untuk membentuk organisasi baru yang
kemudian diberi nama Jong Islamieten
Bond (JIB) pada 1 Januari 1925. Ide ini
didukung oleh sekitar 200 pemuda dan
pelajar saat itu dan juga didukung oleh
tokoh peerjuangan Haji Agus salim yang
kemudian menjadi penasehat JIB. 10
Sesuai dengan tujuannya untuk
menyatukan pemuda dan pelajar Islam
serta untuk wadah pembelajaran agama
Islam, JIB mengadakan kursus agama
Islam bagi anggota JIB. Untuk mendukung
itu, JIB menerbitkan majalah bulanan
yang diberi nama Het Licht (Cahaya)
yang berperan sebagai media komunikasi
antar-anggota JIB seiring dengan
perkembangan JIB yang sangat pesat di
berbagai kota besar di Hindia Belanda.
Di majalah inilah banyak muncul artikel-
Majalah Het Licht yang terbit artikel tentang Islam dan kebangsaan
bulan Maret 1929. Majalah Het yang turut serta mendewasakan pemuda dan pelajar Hindia Belanda.
11
Licht merupakan majalah yang
digunakan oleh Jong Islamieten
Bond untuk menyebarkan ide-ide Langkah pemuda dan pelajar Muslim mendirikan JIB merupakan breakthrough
dan gagasan organisasi. atau terobosan yang signifikan saat itu. Di saat pemuda-pemuda disibukkan
Sumber: Perpustakaan Nasional
dengan organisasi-organisasi yang beridentitas kesukuan, seperti telah disebut
di atas, sejumlah pemuda merasa berkepentingan membentuk organisasi yang
menggunakan identitas Islam sebagai pemersatunya. Secara sosio-historis harus
430