Page 465 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 465

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







           dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan; dan kelima,
           kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan,
           menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).   50

           Selain itu, KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia
           yang ingin  menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum
           Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung
           jawab. KAMMI juga mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam
           upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi, dan pembangunan
           kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi
           sosial, kritis/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi
           masyarakat. Sehubungan dengan itu, ada beberapa prinsip yang menjadi acuan
           gerakan dakwah KAMMI, yaitu: kemenangan Islam sebagai jiwa perjuangan;
           kebatilan sebagai musuh abadi; solusi Islam sebagai tawaran perjuangan;
           perbaikan sebagai tradisi perjuangan; kepemimpinan ummah sebagai strategi
           perjuangan; dan persaudaraan sebagai watak mu’amalah KAMMI.   51

           Hampir mirip dengan LDK, KAMMI juga lebih dikenal sebagai lembaga tarbiyah.
           Sistem kaderisasi yang ketat dan berjenjang inilah yang menjadikan lembaga
           Islam kampus ini berbeda dengan oganisasi Islam kampus lainnya seperti HMI,
           PMII atau IMM. Pola dakwah KAMMI inilah yang dianggap sebagai terobosan
           terhadap pola dakwah yang lama seperti pola ceramah atau klasikal seperti pola
           kaderisasi HMI atau PMII. Sistem tarbiyah inilah yang menghasilkan kader-kader
           yang tidak hanya memiliki komitmen agama yang kuat tapi juga solidaritas antar
           anggota yang tinggi.


           Terakhir, nasionalisme dan aktivisme politik KAMMI juga pantas dibahas di
           sini. Walaupun belum pernah berhadapan dengan peristiwa yang menguji
           nasionalisme  mereka  seperti  kasus  Asas  Tunggal  pada HMI, PMII, dan  IMM,
           bukan berarti tidak mempunyai komitmen nasionalisme. Sebagai organisasi yang
           berdiri di akhir masa Orde Baru, munculnya KAMMI menyiratkan komitmen para
           pendirinya pada kepentingan bagsa dan negara Indonesia. Selain itu, KAMMI
           juga memahami demokrasi sebagai mekanisme politik yang diyakininya. Itu
           semua menyiratkan komitmen KAMMI terhadap kebangsaan Indonesia yang
           kuat.





















                                                                                                 449
   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470