Page 32 - Kelas X_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.8
P. 32
Maka setelah lama bercakap-cakap akhirnya pulanglah Kalilah ke rumahnya.
Arkian keesokan harinya segala pembesar dan rakyat kerajaan pun
dikumpulkanlah untuk mengadili Dimnah dipimpin oleh seorang hakim. Maka
Hakimpun meminta seorang saksi untuk berbicara dalam pengadilan itu
mengenai keterangan perkara Dimnah. Maka tak ada seorang pun yang berkata–
kata, dengan angkuhnya Dimnahlah yang banyak berkata-kata mengenai
kebaikan. Maka Penghulu babi pun memberikan ciri seorang bedebah seperti
Dimnah. Maka Dimnah pun teramat begitu malu hatinya mendengar semua
pernyataan babi.
5. Relevansi isi kutipan teks hikayat tersebut dengan keadaan saat ini adalah ....
A. Seseorang yang sedih karena telah membunuh sahabatnya.
B. Anak yang tidak peduli dengan nasihat ibunya.
C. Mengunjungi saudara yang sedang mengalami kesusahan.
D. Hakim yang memberikan hukuman setelah proses pengadilan.
E. Merasa malu untuk berbicara di depan orang banyak.
Bacalah kutipan teks berikut untuk soal nomor dan 7!
(1) Ia naik ke atas mahligai itu melihat sebuah gendang tergantung.
Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. (2) Tiba-tiba ia terdengar orang yang
melarangnya memukul gendang itu. (3) Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya
gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. (4) Puteri
Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. (5) ia
ditaruh orang tuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. (6) Di dalam
cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. (8) Dengan segera Syah
Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. (9) Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu
dibunuhnya.
6. Makna kata arkais yang bergaris bawah dalam kutipan teks hikayat tersebut
adalah ....
A. tanaman berumpun
B. tempat kediaman raja
C. tempat tembakau yang terbuat dari logam
D. benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau bubuk
E. peti tempat menyimpan harta
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 27