Page 17 - E-Modul Interaktif Reaksi Redoks
P. 17
2. Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks) dalam
Senyawa
Sebelum kita dapat mengidentifikasi reaksi oksidasi-reduksi, kita harus
memiliki sebuah cara untuk mencatat elektron yang diperoleh dari zat yang
direduksi, dan elektron yang hilang dari zat yang dioksidasi, yang disebut
sebagai aturan bilangan oksidasi (biloks). Kita dapat menggunakan
seperangkat aturan di bawah ini untuk menentukan bilangan oksidasi atom
di hampir semua senyawa.
Aturan-aturan ini disusun berurutan; gunakan aturan bernomor lebih
rendah terlebih dahulu, lalu gunakan aturan bernomor lebih tinggi.
Urutan Aturan dalam Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur dalam
Senyawa
1. Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa netral = 0.
2. Jumlah biloks seluruh atom dalam ion = muatan ion tersebut.
3. Biloks atom-atom unsur bebas (yaitu, dalam keadaan tidak
tergabung dengan unsur lain) = 0.
Contoh: O2 , Cl2 , P4 , S8
4. Logam dalam Golongan IA, IIA, dan Al.
- Logam dalam Golongan IA memiliki biloks = +1
- Logam dalam Golongan IIA memiliki biloks = +2
- Logam Al memiliki biloks = +3
5. Unsur H dan F.
- Unsur H dalam senyawa memiliki biloks = +1
- Unsur F dalam senyawa memiliki biloks = -1
6. Unsur O memiliki biloks = -2
REAKSI REDOKS 7