Page 18 - E-Modul Interaktif Reaksi Redoks
P. 18
7. Unsur golongan VIIA memiliki biloks = -1
8. Unsur golongan VIA memiliki biloks = -2
9. Unsur golongan VA memiliki biloks = -3
Jika antara dua aturan ini bertabrakan, gunakan aturan bernomor lebih
rendah dan abaikan aturan yang bertentangan yang bernomor lebih
tinggi.
Banyak unsur selain yang ditentukan dalam aturan di atas, termasuk
sebagian besar logam transisi (golongan B), metaloid, dan nonlogam,
dapat ditemukan dengan bilangan oksidasi yang berbeda dalam senyawa
yang berbeda. Sebagai contoh senyawa yang mengandung unsur besi (Fe),
dapat memiliki biloks +2 dan +3, sehingga kita harus menggunakan aturan
di atas untuk menentukan terlebih dahulu biloks unsur lain yang bergabung
dengan unsur besi (Fe) kemudian baru kita dapat menentukan biloks dari
unsur besi (Fe) pada senyawa tersebut.
Contoh soal:
Tentukan bilangan oksidasi unsur belerang (S) pada senyawa:
a) H2S b) S8 c) SCl2 d) Na2SO3 e) SO4
2-
Penyelesaian
Ingat, dalam menggunakan aturan penentuan biloks, gunakan
aturan bernomor lebih rendah terlebih dahulu, lalu gunakan aturan
bernomor lebih tinggi.
a) H2S Video Pembahasan
Aturan 1: H2S adalah senyawa netral (tidak bermuatan),
sehingga jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa tersebut
= 0
Aturan 5: Unsur H dalam senyawa memiliki biloks = +1
Sehingga kita memiliki:
H2S
(2 x Biloks H) + Biloks S = 0
8 REAKSI REDOKS