Page 2 - E-BOOK KH AHMAD DAHLAN
P. 2
June 7, 2020 [SOSOK K.H AHMAD DAHLAN]
Nilai Karakter Entrepreneur Sosok KH. Ahmad Dahlan
(1 Agustus 1868 – 23 Februari 1923)
Muhammad Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama KH. Ahmad Dahlan pendiri
ogranisasi Muhammadiyah, lahir di Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868, beliau adalah
putra keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan KH. Abu Bakar dan Siti Aminah., dan
beliau pun merupakan generasi kedua belas dari salah seorang wali songo terkemuka,
yaitu Maulana Malik Ibrahim. Beliau tercatat sebagai pahlawan nasional berdasarkan
Surat Keputusan Presiden RI no 657 tahun 1961. Rekam jejak beliau sepanjang hidupnya
layak dijadikan sebagai suri tauladan bagi generasi selanjutnya, terutama generasi muda
pada saat ini. Karakter entrepreneurship jelas terlihar dari sosok beliau yang dapat
diketahui melalui sepak terjang dan usaha nyatanya yang tercatat dalam riwayat hidupnya.
Jiwa keberanian menanggung resiko, berwawasan luas, kreatif, demokratis, jujur, ulet dan
gigih dalam mencapai suatu harapan atau cita cita, merupakan jiwa atau karakter
entrepreneurship yang beliau miliki. Jiwa, nilai, atau karakter entreprenership yang beliau
miliki itulah yang menjadikan beliau mampu mengembangkan diri sehingga kehadiranya di
tengah-tengah masyarakat memberikan arti , kesan, dan manfaat bagi orang banyak.
Berikut fakta-fakta yang membuktikan karakter entrepreneur yang dimiliki KH. Ahmad
Dahlam sepanjang riwayat hidunya yang layak dijadikan panutan.
1. Berwawasan luas.
Beliau disebut sebagai pelopor kebangkitan kesadaran umat Islam di Indonesia,
mengingat kondisi umat Islam pada saat itu, yaitu kebodohan dan
keterbelakangan umat Islam di hampir semua bidang kehidupan , kemiskinan
yang diderita umat Islam, dan kondisi pendidikan Islam yang tradisional dan
terbelakang di masa itu. (Hamka, Repubilka.co.id). Berdasarkan kondisi itulah
beliau berupaya untuk mengubah kondisi tersebut dengan berupaya untuk
merealisasiakn cita-citanya dengan usaha modernisasi Islam di Indonesia untuk
kemajuan umat Islam Indonesia. Beliau menyadari bahwa kemunduran umat
BY. HERLIA ASRIANI 2