Page 34 - PROJEK 1
P. 34
PENGHAPUSAN PIUTANG
A. Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih
1. Metode Langsung
Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari
pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun
beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tidak tertagih (bad debt expenses)
dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja,
tidak diadakan teksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal
penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi
piutang yang tidak tertagih.
2. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah
piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan
piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan
penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode cadangan.
B. Pencatatan Penghapusan Piutang dengan Metode Langsung
1. Penerimaan sebagian piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 5 April 2014 diterima pebayaran sebesar Rp. 4.500.000 dari Tn. Amir,
sedangkan total tagihan Rp. 6.000.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah
jurnal transaksi tersebut.
Jawab :
Kas Rp. 4.500.000
Beban penghapusan piutang Rp. 1.500.000
Piutang usaha Rp. 6.000.000
2. Menghapuskan piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 31 Mei 2014 tagihan kepada Fa.ABC sebesar Rp. 2.500.000 diputuskan
untuk dihapuskan karena FaABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya.
Jurnalnya ;
Beban penghapusan piutang Rp. 2.500.000
Piutang usaha Rp. 2.500.000
3. Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni 2014 diterima tagihan dari Tn. Komar sebesar Rp. 2.000.000. tagihan
pada Tn. Komar sebelumnya telah dihapuskan.
Jawab:
Penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan harus dijurnal dua kali.
Tahap pertama memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus dan tahap
kedua menerima piutang usaha sebagaimana biasanya.
34