Page 41 - WO Maret
P. 41
2,24 juta orang dari tahun sebelumnya. Saat ini generasi Y atau mendatangkan benefit, karena mereka jadi lebih produktif,” tutur
dikenal sebagai milenial diperkirakan menjadi angkatan kerja pemilik hobi membaca buku ini.
terbesar dibandingkan generasi lainnya. Jika generasi baby Bank DBS Indonesia juga memahami akan problematika
boomers cenderung berorientasi pada pencapaian, berdedikasi, VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang juga
dan berfokus pada karier, generasi milenial menyukai hidup harus dihadapi perusahaan. Bagi DBS, VUCA dihadapi dengan
seimbang. Mereka pekerja keras, tapi tetap mementingkan me melakukan embrace pada karyawan milenialnya.
time. Generasi ini dapat diandalkan dalam hal kedisiplinan dan Bagi Satia, VUCA bukanlah suatu tantangan, tetapi perubahan
soal pemanfaatan teknologi (tech-savvy). Dengan kelebihan yang yang harus dihadapi. “Bisnis harus cepat berubah dan cepat
dimilikinya tersebut, mereka punya kepercayaan diri yang baik dalam menentukan arahnya, misalnya ke lini digital. Semua
dan tetap menjunjung tinggi kritik dan saran dari orang lain. karyawan dibekali digital mindset, bagaimana mengubah culture
Keseimbangan gaya hidup dan pekerjaan generasi Y dan mindset karyawan menjadi lebih digital. We are not doing
cenderung mencari pekerjaan yang dapat menunjang gaya digital lipstick, we doing to the core,” ungkapnya.
hidupnya dan tetap bisa melakukan hobi mereka. Dikutip dari Keputusan untuk ‘merangkul’ VUCA menjadikan DBS berubah
Forbes, generasi ini punya passion yang besar dan sangat kreatif secara perlahan, change as we go along. DBS tidak melalukan
untuk membuatnya menjadi sumber penghidupan. Mereka suka organisational redesign secara besar-besaran. Transparasi kepada
bekerja, suka berpetualang dan penuh gairah untuk melakukan karyawan juga dilakukan DBS melalui performance management
hobi yang menjadi bagian penting dan pertumbuhan dan system. Kultur inilah yang dibangun DBS agar lebih terbuka dan
perkembangan pribadi generasi ini. “Untuk memaksimalkan transparan. Fun juga menjadi value perusahaan yang dibangun
potensi generasi milenial yang mencapai hampir setengah dengan adanya disruptif ini. “Bank harus berubah. Kami sangat
dari keseluruhan pekerja aktif di Indonesia, perusahaan harus fokus pada joyfull journey baik kepada nasabah maupun
beradaptasi dengan karakteristik mereka. Demi mencapai target karyawan. Mereka nantinya bisa menceritakan hal-hal yang
perusahaan, lebih baik temukan win-win solution dibanding membahagiakan dari DBS, word of mouth marketing. Launch
mempertahankan konsep kerja perusahaan yang konvensional,” and learn periodically yang dilakukan tim HR dengan memanggil
ujar penerima gelar master dalam bidang strategic management parktisi digital marketing atau e-commerce untuk bicara
Universitas Bina Nusantara ini. tentang bidang mereka untuk memperkenalkan mindset digital,”
Dengan SDM yang hampir 70% milenial, DBS berusaha ceritanya. DBS juga memiliki program Mojo atau Meeting Owner
memikirkan bagaimana karyawannya dapat hidup lama dengan Joyfull Observer yang berguna menyalurkan dan berkontribusi
perusahaan, karena rata-rata kaum milenial bertahan hanya tiga melalui ide-ide mereka untuk perusahaan serta memastikan
hingga lima tahun. Dari situ DBS berusahan menggali mereka, kegiatan rapat berlangsung dinamis, efisien dan tepat sasaran.
apa yang bisa diberikan kepada perusahaan dan apa yang dapat “Engagement survey yang dilakukan DBS setahun sekali
perusahaan berikan kepada mereka sehingga mereka mau mencatatkan bahwa DBS Indonesia yang paling tinggi di market
tetap tinggal bersama DBS. “Perubahan karyawan yang cepat Asia-Pasific. Presepsi karyawan terhadap inovasi juga dilakukan
menstimulus cara pikir DBS menjadi lebih agile, tangkas dalam DBS dan sekitar 94% karyawan mengatakan bahwa SDM DBS
memikirkan perubahan. Itu yang membuat perusahan tetap terus melakukan inovasinya,” ungkap Satia.
menarik, selalu melakukan perubahan. Hingga dengan reward Program-program yang dijalankan Satia berbuah positif.
sistem pun kami berubah,” ungkap Satia. Tidak heran selama dua tahun berturut-turut dia menerima
Bank DBS Indonesia sendiri menerapkan beberapa cara kerja penghargaan sebagai Top 5 HR Leadership in Indonesia oleh
yang mengakomodasi generasi milenial. Pertama, arahan atau Economic Review (2016 & 2017) dan The Best Human Capital
teladan yang jelas dalam mencapai target. Tempatkan senior Director Lifetime Achievement pada 2018. Dan tahun lalu
yang bisa memberikan teladan dan arahan yang jelas bagi tim dia juga mendapat anugerah The Most Outstanding Human
yang terdiri dari generasi millennial. Kedua, kolaborasi, seperti Capital Director pada Indonesia Human Capital Award (IHCA)
bertukar pengetahuan dengan para milenial yang digital savvy - V - 2019 yang diberikan oleh Dirjen Pembinaan Pelatihan
untuk memanfaatkan teknologi. Kemudian terakhir ciptakan dan Produktivitas Kemnaker. Bank DBS Indonesia juga terpilih
suasana dan lingkungan kerja yang menyenangkan. “Untuk menjadi salah satu dari 30 penerima penghargaan bergengsi di
menghilangkan kejenuhan, kami sering mengadakan meeting di Asia atas transformasi digital yang tidak hanya dalam pelayanan
luar kantor, seperti di coffee shop. Ternyata hal seperti ini banyak perbankan, tetapi juga dalam lingkup internal perusahaan.
MARET 2020 | | 41