Page 219 - BS ips9K13
P. 219

Secara  simbolik,  PPKI  dilantik  oleh  Jendral  Terauchi,  pada  tanggal  9
                        Agustus 1945 dengan memanggil tiga tokoh nasional yakni Ir. Soekarno, Drs.
                        Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wiedyodiningrat dipanggil ke Saigon/
                        Dalat, Vietnam  untuk  menerima  informasi  tentang  kemerdekaan  Indonesia.
                        Informasi  tersebut,  yaitu  pelaksanaan  kemerdekaan  akan  dapat  dilakukan
                        dengan segera dan wilayah Indonesia adalah seluruh wilayah bekas jajahan
                        Hindia Belanda.

                        b. Peristiwa Rengasdengklok

                           Peristiwa  Rengasdengklok  diawali  oleh  peristiwa  menyerahnya  Jepang
                        tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.  Berita
                        tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu diketahui oleh beberapa tokoh
                        pemuda,  terutama  Sutan  Syahrir.  Kemudian  Syahrir  dan  beberapa  tokoh
                        pemuda  segera  menemui  Mohammad  Hatta  yang  saat  itu  baru  datang  dari
                        Dalat, Vietnam.  Bersama  Mohammad  Hatta,  Syahrir  dan  beberapa  pemuda
                        menemui Soekarno di rumahnya. Syahrir mengusulkan Soekarno-Hatta agar
                        secepatnya  memproklamasikan  kemerdekaan  tanpa  melalui  PPKI  karena
                        Sekutu akan menggangap kemerdekaan Indonesia sebagai suatu kemerdekaan
                        hasil pemberian Jepang.
                           Usulan  Syahrir  tersebut  tidak  disetujui  oleh  Soekarno-Hatta.  Mereka
                        berpendapat  pelaksanaan  proklamasi  harus  melalui  PPKI  sesuai  dengan
                        prosedur  maklumat  Jepang,  yaitu  pada  tanggal  24  Agustus  1945.  Mereka
                        beralasan bahwa meskipun Jepang telah kalah, namun kekuatan militernya di
                        Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
                           Perbedaan  sikap  ini  mendorong  para  pemuda  kembali  berunding  pada
                        pukul  24.00  menjelang  16 Agustus  1945.  Rapat  itu  dihadiri  oleh  Sukarni,
                        Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Syudanco Singgih, dan dr. Sucipto.
                        Hasil perundingan itu menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar
                        kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Selanjutnya,
                        Pada  16  Agustus  1945  pukul  04.30,  Soekarno-Hatta  dibawa  para  pemuda
                        Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
                           Sesampainya  di  Rengasdengklok,  Soekarno-Hatta  dan  rombongannya
                        disambut baik oleh pasukan Peta pimpinan Syudanco Subeno. Niat para pemuda
                        untuk  mendesak  Soekarno-Hatta  tidak  terlaksana.  Kedua  tokoh  golongan
                        tua  tersebut  masih  mempunyai  wibawa  yang  cukup  besar.  Soekarno-Hatta
                        tetap pada pendiriannya untuk tidak melaksanakan proklamasi kemerdekaan
                        sebelum ada pernyataan resmi dari pihak Jepang tentang menyerahnya Jepang
                        kepada Sekutu. Selain itu, kemerdekaan tetap harus dimusyawarahkan dulu
                        dalam sidang PPKI.


                                                                          Ilmu Pengetahuan Sosial          205
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224