Page 112 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 112
Teks 1:
Ulasan Film Cek Toko Sebelah (2017): Berlari Tanpa
Kaki
"Kita tidak akan disuguhkan drama yang mengaduk emosi begitu lama,komedi yang ditawarkan
Ernest di film ini sungguh sangat renyah"
Cek Toko Sebelah (2017)
#Sutradara :Ernest Prakasa
#Penulis Skenario :Ernest Prakasa
#Produser :Chand Parwez Servia
#Bintang Film :Ernest Prakasa, Dion Wiyoko, Gisella Anastasia, Adinia Wirasti
#Genre :Comedy, Drama, Family
Review (Awas Spoiler)
Setelah ini saya akan memberikan ulasan secara mendalam tentang film ini, mohon yang belum menonton
film ini jangan melanjutkan membaca. Karena di samping tidak akan seru bila kalian membaca ini lalu
menontonya, juga karena kita harus menghargai sebuah karya.
Mentertawakan sebuah kekurangan merupakan ciri khas stand-up comedy a la Ernest Prakasa. Di film
pertama, ia memvisualisasikan bukunya yang berjudul sama "Ngenest". Di film itu ia menertawakan masa
kecilnya yang di-bullly karena keturunan Tionghoa, memparodikan hal yang sebagian orang masih
menganggap itu tradisi atau bahkan tabu.
Jujur, saya tidak pernah membaca ketiga buku yang dibuat Koh Ernest itu. Tapi ketika melihat film Ngenest,
satu hal yang saya ingat: rapi. Komedinya sangat segar, dicampur dengan drama keluarga yang menggelitik
sekaligus menyentuh. Di film Ngenest, saya merasa Ernest terihat terkotak, sedikit kaku dan tidak terlalu
bebas. Ya, mungkin Ngenest memang harus terstruktur karena film itu adaptasi dari buku. Mungkin juga
dikarenakan dia menjadi sutradara pertama kali.
Di film keduanya, "Cek Toko Sebelah" (yang setelahnya akan disebut CTS), Ernest seperti meloncat dari
buku; terlihat bebas namun tetap rapi. Di film CTS Ernest kembali mengambil "adat" dari Tionghoa. Anak
seorang Tionghoa yang sukses, kuliah ke luar negeri tapi ujung-ujungnya disuruh menjaga toko kokohnya.
Di CTS, yang berperan menjadi anak itu adalah Ernest Prakasa sendiri (Erwin). Dia sukses kuliah di Australia
dan mempunyai jabatan yang tinggi di kantornya; bahkan dia akan dipromosikan bekerja di Singapura. Erwin
mempunyai pacar yang juga mempunyai karir cemerlang, Natalie (Gisella Anastasia).
Erwin mempunyai ayah yang mempunyai toko yang lumayan sukses, Koh Afuk (Chew Kin Wah). Beliau
adalah aktor dari Malaysia yang juga bemain di film "My Stupid Boss". Koh Afuk ini mempunyai anak buah di
toko miliknya yang berperilaku absurd: ada Yadi (Adjis Doa Ibu), Rojak (Awwe), Kuncoro (Dodit Mulyanto),
dan yang mempunyai peran paling mengena (baca:menggelitik) adalah Naryo (Yusril Fahriza).
Koh Afuk juga mempunyai anak lain (kakaknya Erwin),namanya Yohan (Dion Wiyoko). Yohan mempunyai
hidup yang berantakan, bahkan dia pernah masuk penjara. Suka main judi dan mempunyai istri seorang
pribumi bernama Ayu (Adinia Wirasti).
Erwin yang mempunyai karir sukses tiba-tiba binggung dengan permintaan Koh Afuk yang tengah terbaring di
rumah sakit yaitu untuk mewarisi toko. Erwin yang merasa karirnya cemerlang dan tidak enak hati dengan
abangnya Yohan, mencoba menyakinkan Koh Afuk untuk memikirkan permintaan itu. Tapi Koh Afuk berkeras
hati untuk memberikan toko itu kepada Erwin; tidak kepada Yohan yang menurut Koh Afuk, dia mengurus
sendiri dan istrinya saja tidak mampu apalagi mengurus toko beserta karyawan.
108