Page 115 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 115

menceritakannya kepada Elijah.

             Lail, gadis 13 tahun yang menjadi yatim piatu saat terjadi bencana alam. Gempa bumi dari gunung purba dan
             mengakibatkan tsunami di belahan bumi lain. Namun, saat bencana itu pulalah ia ‗bertemu‘ dengan Esok,
             lelaki yang menarik tas punggungnya sehingga Lali tidak tergelincir ke dalam lorong kereta bawah tanah. Lail
             dan Esok kemudian ‗terjebak‘ dalam percintaan selama masa pengungsian. Dimana ada Esok disana ada
             Lail. Tapi bukan percintaan yang biasa. Tidak  biasa karena mereka berdua memiliki cara yang ‗santun‘ dalam
             menjaga                                          hati                                          .

             Juga ada Maryam, sahabat setia Lail. Bertemu setelah masa-masa pengungsian dan mereka pindah ke panti.
             Sayangnya,  hubungan  Maryam  dengan  Lail  ini  sangat  akrab.  Maryam  yang  tau  bahwa  hubungan  Esok
             dengan  Lail  itu  lebih  sedari  sekedar  percintaan  biasa  .,  dengan  karakter  Lail  yang  introvert,  dia  tidak
             dibuat  marah ‗beneran‘ ketika Maryam menggoda hubungan yang terjalin antara mereka berdua. Masa itu
             diceritakan  kalau  bencana  alam  yang  terjadi  itu  baru  permulaan.  Setelah  itu  terjadi  musim  dingin
             berkepanjangan.  Daerah  subtropis  pun  bisa  turun  salju.  Kejadian  ini  membuat  pemerintah  meluncurkan
             sebuah  pesawat  ulang-alik  untuk  mengembalikan  ke  iklim  yang  semestinya.  Sayangnya,  ada  efek  jangka
             panjang yang harus diterima penduduk bumi.

             Novel yang disajikan dengan bahasa yang mampu menyihir pembaca ini akan membuat pembaca merasakan
             bagaimana rasanya harus tegar ketika ditempa masalah, melangkah maju ketika masalah begitu berat, dan
             rasanya jatuh cinta. Ada  rasa ketika rindu bertemu  pasangan,  bertemu kembali setelah  sekian lama tidak
             bertemu,  dan  cemburu.  Yang  pernah  atau  sedang  remaja  mungkin  akan  tersenyum  melihat  tingkah  Lail.
             Imajinasimu       benar-benar        akan         dibuat        terbang        oleh        Tere.

             Novel HUJAN ini memang istimewa. Tema yang diusung gak sesederhana tema novel romantis kebanyakan.
             Porsinya  tak  hanya  untuk  seputar  cinta  remaja  melainkan  ada  bumbu-bumbu  ilmiahnya.  Novel  ini  juga
             berkisah  tentang  kepastian  yang  tidak  pasti,  tentang  kabar  yang  hampir  tidak  pernah  dikabarkan.  Hingga
             membuat sepasang kekasih yang saling mencintai, juga saling menunggu untuk saling mengungkapkan.

             Teks 3:
             Refleksi Keadaan Sosial Politik Melalui Pameran Lukisan Seruni
             bersama SoD UPH


             Komunitas  SERUNI  (Seni  Rupa  Kristen  Indonesia)  bekerjasama  dengan  School  of  Design  (SoD)  UPH
             kembali menggelar pameran karya lukisan bertema ‗Ketika Aku‘ di Galeri Gedung B lantai 1, Kampus UPH
             Karawaci, yang akan berlangsung selama satu minggu ke depan,  dari tanggal 6-11 Februari 2017. Pameran
             ini merupakan agenda rutin SoD yang diadakan setiap semester sejak 2013, dan tahun ini sudah memasuki
             pameran kedelapan.

             Tema ‗Ketika Aku‘ sendiri merupakan tema yang diusung untuk menggambarkan carut marut keadaan sosial
             politik  yang  justru  hadir  karena  adanya  permainan  isu  agama  dalam  kontestasi  legitimasi
             kekuasaan.  Keadaan dimana banyak pihak di dunia ini mengejar keberuntungan material, dan mengabaikan
             orang-orang  yang  menjadi  korban  ketamakan  mereka.  Melalui  karyanya,  SERUNI  ingin  menyampaikan
             bahwa  sesungguhnya  ukuran  kerohanian  seseorang  diukur  melalui  kepekaan  mereka  dalam  meresponi
             penderitaan atas ketidakberuntungan mereka dalam kehidupan. Selain itu melalui karyanya SERUNI ingin
             kembali menyadarkan bahwa pusat dari segalanya adalah Yesus, bahkan dalam Matius 25:35 Yesus sendiri
             merepresentasikan dirinya sebagai sesama kita yang tidak beruntung.

             Salah satu karya yang ditampilkan milik Setioko Hadi berjudul ‗Anak Emas‘ menggambarkan situasi kondisi
             masyarakat  Papua  di  tengah   tambang  emas  Freeport.  Lukisannya  bergambarkan  12  wajah  anak  Papua
             bersama  koin-koin  mata  uang  beragam  negara,  beserta  seorang  ibu  yang  masih  menggunakan  pakaian
             tradisional papua sambil menggendong anak, dengan latar belakang tambang Freeport yang dilukis terbalik.


                                                           111
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120